Kamis, 2 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Setelah Pasukan Oranye, Ahok Berencana Bentuk Pasukan Merah, Ini Tugasnya

Pasukan yang dimaksud adalah Pasukan Merah. Pasukan ini akan bertugas melakukan perbaikan rumah-rumah warga Jakarta yang tidak mampu.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Ratusan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pegawai Harian Lepas (PHL) Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Jakarta atau yang akrab disebut pasukan oranye bersilaturahmi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/3/2017) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Setelah Pasukan Oranye untuk penanggulangan perbaikan sarana umum dibentuk dan kini aktif bekerja di berbagai wilayah DKI Jakarta, kini Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab dipanggil Ahok, berencana akan membentuk satu pasukan lagi.

Pasukan yang dimaksud adalah Pasukan Merah. Pasukan ini akan bertugas melakukan perbaikan rumah-rumah warga Jakarta yang tidak mampu.

Hal ini disampaikan Ahok pada kesempatan blusukannya ke kampung Makassar RT02 /RW03, Jakarta Timur, Kamis, 16 Maret 2017.

Baca: Pasukan Oranye Angkut Sampah di Gorong-gorong Ibukota

Ia menjenguk lima orang warga yang sakit terserang stroke, diabetes dan gangguan pernafasan. Dengan rata rata usia di atas 40 tahun.

“Saya berencana akan merekrut laki laki yang tidak bekerja tapi bisa menjadi tukang bangunan. Yang freelance juga gak apa apa, pagi sampai sore dia bekerja untuk kebutuhan warga melakukan perbaikan rumah, sisa waktu dia kan bisa mengerjakan yang sampingannya. Akan dikasih gaji secara layak. Dan bagi saya, mau memilih saya atau tidak jika tempat tinggal warga saya sudah tidak layak ya harus diperbaiki, ” ujar Ahok.

Lima warga yang dijenguk oleh Ahok adalah pertama, Supriyatna (52 tahun), satpam pabrik di daerah Jakarta Utara, terkena penyakit diabetes, memiliki empat orang anak, tergeletak di sofa tuanya dan dirawat oleh ibunya.

Penyakit diabetes yang dideritanya sudah memakan waktu delapan bulan.

Kemudian Mardjuki (78 tahun) mengindap penyakit saluran pernapasan hampir sepuluh tahun.

Selama 25 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan, memiliki delapan orang anak.

Ketiga, Suloso (59 tahun) pedagang sayur, satu tahun dua bulan mengalami stroke, memiliki dua anak duduk tergolek di kursi roda.

Keempat, Yuli (42 tahun) belum memiliki keturunan, terkena diabetes dan radang paru paru, tergeletak di atas kasur di bawah lantai.

Dan yang terakhir Satimo (65 tahun) pedagang bakso, mengalami stroke hampir sepuluh tahunan, seperti Suloso tergolek di kursi roda.

Di hadapan lima warga yang menderita karena mengindap penyakit stroke, diabetes dan gangguan pernapasan, Basuki menyatakan jika butuh mobil ambulance, tinggal kontak dan akan dijemput.

“Kalau memang harus dirawat asalkan mau ditempatkan di kelas tiga, semuanya akan ditanggung oleh Pemprov DKI. Termasuk kursi roda, jika belum punya akan diberikan secara gratis. Saya ingin warga saya selalu sehat, batasi makan nasi yang sudah berumur, jangan merokok, jangan minum-minuman keras, minum air putih, “Basuki mengingatkan. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved