Kamis, 2 Oktober 2025

Gubernur Ahok: Penak Zamanku Toh Jadi Gubernur?

Ceritanya, Ahok mengatakan, dirinya tengah belajar menjadi orang yang lebih sopan dan tidak marah-marah lagi.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (keempat kanan) bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri), dan Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Veonica Tan (kedua kiri) meninjau saat peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak & Ruang Terbuka Hijau Kalijodo di Jakarta, Rabu (22/2/2017). RPTRA dan RTH Kalijodo memiliki luas 1,4 hektar dan dilengkapi dengan lintasan joging, sepeda, skate park, musala, lapangan futsal, outdoor fitnnes dan toilet. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sorak tawa warga terdengar riuh saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mencoba menyampaikan sambutan dengan menggunakan bahasa Jawa.

Ceritanya, Ahok mengatakan, dirinya tengah belajar menjadi orang yang lebih sopan dan tidak marah-marah lagi.

"Marah-marah itu dulu, sekarang enggak marah-marah lagi. Kalau malam saja ketemu orang, ngomong sugeng ndalu," kata Ahok di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, Rabu (22/2/2017).

"Kalau dulu ucapin, 'selamat malam', itu Ahok. Sekarang Basuki, sugeng ndalu," kata Ahok yang membuat gelak tawa warga.

Tawa warga semakin riuh saat Ahok sempat membeberkan keunggulannya.

"Penak zamanku toh jadi gubernur? Iso tuku (bisa beli) daging murah Rp 35.000, sakit ora (tak) bayar," kata Ahok tertawa.

Adapun yang dimaksud Ahok adalah para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dapat membeli daging sapi seharga Rp 35.000 per kilogran.

Warga yang sakit dan berobat ke puskesmas dan RSUD kelas III disubsidi oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Saya lagi belajar bahasa Jawa, ngomongnya lebih pelan. Doakan saya jadi Basuki beneran," katanya.(Kurnia Sari Aziza)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved