Pilgub DKI Jakarta
Megawati Lobi Sejumlah Petinggi Partai Untuk Menangkan Ahok
Putaran kedua kita telah konsolidasikan semua kekuatan, termasuk juga melobi partai yang tadinya pemilu presiden, ada di pusatan KIH
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walaupun pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok - Djarot Saiful Hidayat berhasil memperoleh suara tertinggi di putaran pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, hal tersebut bukanlah jaminan pasangan tersebut akan menang di putaran kedua.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengatakan ia sudah melobi sejumlah pimpinan partai, agar pasangan yang didukung oleh PDIP, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem itu bisa menang di putaran kedua atas pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
"Putaran kedua kita telah konsolidasikan semua kekuatan, termasuk juga melobi partai yang tadinya pemilu presiden, ada di pusatan KIH," ujarnya.
Siapa partai-parati yang ia maksud, Megawati Sukarnoputri tidak menjelaskan.
Namun partai yang tadinya bergabug di KIH yang tidak ikut mendukung pasangan Ahok - Djarot adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Ketua Umum Romahurmuziy, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketiga partai tersebut yang secara nasional sudah menyatakan komitmennya di koalisi pemerintah atau KIH, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 memutuskan bergabung dengan Partai Demokrat, mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
Namun pasangan tersebut tumbang di putaran pertama.
Terhadap para pimpinan partai tersebut, Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya mengingatkan kembali kepada para pimpinan partai, soal pemerintahan yang sah saat ini, yakni pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
"Untuk ingatkan kembali bahwa perintah dan pemerintah yang ada ini, yang terpilih secara konstitusional, sehingga hal yang diluar dari masalah yang sedang berjalan melalui politisasi, untuk bisa dihindarkan secara baik," ujarnya.