Jumat, 3 Oktober 2025

Syahril Teriak Minta Tolong Saat Mobilnya Tenggelam

Mobil xenia bercat biru dengan nomorpolisi B 1905 BQN yang dikendarai Syahril ditabrak KRL di perlintasan liar disana

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Mobil ringsek yang ditabrak kereta 

Perlintasan itu berada di petak rel antara Stasiun Bojong Indah dan Stasiun Tamankota.

Anton yang menjaga perlintasan saat itu sudah memberi tanda agar mobil berhenti.

Sebab dia melihat ada kereta datang dari barat menuju ke Timur.

Tapi pengendara tetap melaju. Anton yang bingung memilih menyingkir karena KRL makin dekat.

Mobil pun tertabrak tepat di kap mesinnya. Mobil terpental dan menabrak sebuah tiang di pinggir jalan. Lalu masuk ke air.

Saat diangkat, kondisi mobil hancur. Penutup mesinnya berantakan. Bagian kiri mobil ringsek. Bahkan salah satu roda lepas.

Di lokasi, pantauan Wartakotalive.com, tak ada pos penjaga perlintasan di dua Jalur Jalan Inspeksi Cengkareng Drain itu.

Tak ada pula rambu yang menunjukkan ada perlintasan kereta disana. Padahal ada 2 lajur kereta disana.

Pengendara hanya mengandalkan warga sekitar yang berjaga di perlintasan itu untuk mengetahui ada kereta akan melintas atau tidak.

Perlintasan liar
Kendati perlintasan KRL berada di lokasi Jalan Inspeksi Cengkareng Drain yang berada dibawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, PT KAI tetap mengklasifikan lokasi itu sebagai perlintasan liar.

Semestinya tak boleh ada kendaraan melintas disana.

Senior Manajer PT KAI DAOP 1, Suprapto, mengungkapkan hal itu ketika dihubungi Wartakotalive.com, Senin (20/2/2017) malam.

"Berdasarkan data kami, itu perlintasan liar," ucap Suprapto. Maka pihaknya tak akan mendirikan pos penjaga perlintasan disana.

Lagipula, kata Suprapto, penjaga perlintasan bukan hal utama. Paling utama cukup rambu-rambu saja. Selanjutnya pengendara yang perlu berhati-hati.
"Rambu-rambu pun seharusnya disediakan oleh mereka yang berwenang atas jalan itu. Bukan kami (PT KAI)," ucap Suprapto.

Sedangkan berdasarkan data yang PT KAI Daop 1, total ada 533 titik perlintasan sebidang yang ada di wilayahnya.

Saat ini kurang dari 10 persen, atau 48 titik telah tercatat sudah dibangun fly over maupun underpass.

Sementara 533 titik yang ada, 186 titik lainnya di ketahui liar, sementara yang telah di jaga, sekitar 158 titik, sementara sisanya, tidak di jaga mencapai 106 titik, dan di jaga pihak luar sebanyak 35 titik.(

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved