Kamis, 2 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Penjelasan Ketua KPPS Rusun Petamburan Terkait Banyak Warga Tidak Terdata

"Jadi DPT kita 337 (orang), ditambah kertas suara tambahan 2,5 persen, itu kurang lebih 9 (kertas suara), jadi jumlahnya 346 kertas suara,"

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Handono, Ketua KPPS di TPS 41 bersama warga saat ditemui di Rusun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 41 Rusun Petamburan, Handono  menjelaskan permasalahan yang terjadi saat pemungutan suara berlangsung di wilayahnya.

Ia menyebut Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah terdata di rusun tersebut sebanyak 337 orang.

Surat suara yang disediakan pun ditambah sebesar 2,5 persen sehingga total kertas suara ada 346 yang disediakan KPPS.

Namun, ada satu kertas suara cadangan yang rusak, sehingga jumlah kertas suara yang bisa digunakan sebanyak 345.

Baca: Kotak Suara Dua Kelurahan di Tanah Abang Akan Dibuka Besok

"Jadi DPT kita 337 (orang), ditambah kertas suara tambahan 2,5 persen, itu kurang lebih 9 (kertas suara), jadi jumlahnya 346 kertas suara, tapi itu rusak satu, jadi ada 345," ujar Handono di Rusun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2017).

Ia menambahkan, surat suara tersebut tentu tidak cukup jika terdapat dua ratusan warga yang tiba-tiba muncul dan mengaku masih memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang beralamatkan Rusun Petamburan.

Ia pun mengakui antusiasme warga rusun sangat besar, baik warga yang terdata maupun tidak terdata.

"Sedangkan warga di luar rusun yang masih ber-KTP RW 011 (Rusun Petamburan) itu banyak sekali," jelasnya.

Baca: Disindir Anies Jakarta Masih Banjir, Ahok: Janji Saya Tak Sampai Satu Hari

Handono pun mengatakan para warga yang tidak terdata itu memang datang membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK).

Namun, sebagian dari mereka tidak sabar dan cenderung emosi saat tidak bisa menggunakan hak suaranya lantaran terbatasnya kertas suara.

"Mereka datang pada hari H, bawa KTP, bawa KK, dan minta nyoblos, kalau kita nggak ngasih, mereka marah-marah," katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan, pihaknya tidak keberatan selama persyaratan para pemilih tersebut sesuai dan surat suara masih tersedia.

"Kita itu ya selama masih ada kertas suaranya, pasti kita keluarkan," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved