Senin, 6 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Nasehat BJ Habibie untuk Ahok: Teladani Tanpa SARA Ala Soekarno, Bersikaplah Santun Ala Soeharto

"Kalau belajar dari Bung Karno itu nasionalisme dan tidak ada SARA. Nah kalau Pak Harto, tentu belajar memimpin, cara jawab, orang santun Jawa"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews.com/Wahyu Aji
BJ Habibie saat menerima Ahok dan Djarot di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (25/1/2017) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie meluangkan waktu untuk menemui tiga calon gubernur DKI. Calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan telah memanfaatkan kesempatan emas tersebut.

Ahok dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, berkunjung ke kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017) malam.

Ahok tiba lebih dulu, sekitar pukul 19.00. Dia disambut oleh mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Habibie Center, Sofyan Effendi.

Sementara Djarot tiba sekitar pukul 19.20. Setelah itu, Habibie baru menemui pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua tersebut.

Bertemu Habibie, Ahok-Djarot langsung menyalami dan mencium pipi kanan dan kiri mantan Menteri Riset dan Teknologi tersebut. Pertemuan dilakukan di sebuah ruang keluarga dan berlangsung hangat. Pertemuan itu tertutup untuk wartawan.

Di luar pertemuan, Ahok menjelaskan bahwa ia memenuhi janjinya kepada Habibie. "Ini sowan. Waktu itu janji sama beliau (Habibie) pas pulang dari Jerman, kami mau mampir lagi," katanya.

Ahok menjelaskan, pada pertemuan itu, Habibie meminta dirinya dan Djarot Saiful Hidayat, meneladani karakter para pendahulu.

Figur yang dijadikan contoh adalah Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, dan Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto. "Beliau bilang, kalau belajar dari Bung Karno itu nasionalisme dan tidak ada SARA. Nah kalau Pak Harto, tentu belajar memimpin, cara jawab, orang santun Jawa," kata Ahok

"Maksudnya yang santun, mengayomi, yang ngewongke (memanusiakan), itu bahasanya," imbuh Djarot. Menurut Ahok, Habibie juga mempelajari dua hal itu dari Soekarno dan Soeharto.

Ahok mengaku senang mendapat banyak ilmu dari Habibie. "Tadi juga kami bilang (ke Habibie), habis selesai Pilkada, kami akan datang lagi. Ini kan suatu aset, Presiden ketiga masih sehat, bisa kasih saya banyak pengalaman," katanya.

Ahok menyatakan, pertemuan bersama Habibie dan Sofyan Effendi berlangsung hangat. Banyak cerita yang disampaikan dalam pertemuan itu.

Hanya saja, sekitar pukul 22.00 WIB, pertemuan harus diakhir karena Habibie yang sudah berusia 80 tahun itu harus beristirahat. Dari pertemuan itu, Ahok mengaku mendapat banyak nasihat.

"Beliau intinya (berpesan) begini, semua cagub akan dikasih nasihat yang sama, tinggal kami realisasinya seperti apa. Beliau menekankan soal pertumbuhan ekonomi, keadilan, dan pemerataan," ujar Ahok.

Pada Kamis (26/1/2017) sore, giliran calon gubernur Anies Baswedan dan pasangannya, Sandiaga Uno, bertemu Habibie.

Menurut Sandiaga, BJ Habibie memang ingin menemui semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Awalnya, Anies Baswedan menyampaikan keinginannya untuk bersilaturahmi. Habibie menyatakan bersedia menemui namun bukan khusus untuk Anies dan Sandiaga. Habibie bersedia menemui ketiga calon gubernur DKI.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved