Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Saat Blusukan, Anies Tanggapi Spanduk Agus yang Tawarkan Dana Tunai per RW

Ada hal menarik dalam kampanye Anies Baswedan di Jalan Lodam Dalam 1, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademanangan, Jakarta Utara, Senin (23/1/2017).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Anies Baswedan saat blusukan di Jalan Lodam Dalam 1, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademanangan, Jakarta Utara, Senin (23/1/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada hal menarik dalam kampanye Anies Baswedan di Jalan Lodam Dalam 1, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademanangan, Jakarta Utara, Senin (23/1/2017).

Di tengah 20 spanduk pasangan Anies-Sandi yang berada di lokasi kampanye, terdapat satu spanduk pasangan rivalnya di Pilkada DKI 2017, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) - Sylviana Murni.

Menariknya spanduk tersebut bertuliskan program Rp 1 miliar per RW per tahun di tengah gempuran 20 spanduk pasangan Anies-Sandi yang bertuliskan program yang KJP plus, perumahan murah, dan perluasan lapangan pekerjaan melaui program kewirausahaan (enterpreneurship).

Baca: Warga Kepada Anies Baswedan: Kalau KJP Ditarik Tunai, Kita Buat Anak yang Banyak

Saat ditanya wartawan mengenai keberadaan spanduk tersebut, Anies kemudian membandingkan program yang dirancangnya dengan program pasangan Agus-Sylvi mengenai dana tunai seperti yang tertulis dalam spanduk.

Menurut Anie, program yang ia rancang mengenai perluasan lapangan pekerjaan memiliki manfaat yang lebih besar dan panjang dibandingkan program bantuan tunai Rp 1 miliar per tahun.

Program perluasan lapangan pekerjaan melalui pembentukan wirausaha baru‎ manfaatnya dapat dirasakan keluarga karena menciptakan lapangan pekerjaan melalui kewirausahaan.

"Kami menawarkan lapangan pekerjaan, yang itu per RW minimal kira-kira 75 enterpreneur baru. Bayangkan kalau ada 75 enterpreneur baru, artinya kegiatan bisnis jalan, lapangan kerja tambah, manfaatnya ada pada keluarga," papar Anies.

Berbeda dengan program bantuan tunai bagi setiap RW yang diusung pasangan Agus-Sylvi.

Program Rp 1 miliar per RW tersebut dampaknya hanya buat lingkungan, bukan untuk keluarga langsung.

‎"Sementara kalau bantuan dalam bentuk jumlah uang untuk satu wilayah, itu didapat untuk lingkungan, untuk kegiatan warga. Kalau program enterpreneur, untuk ekonomi keluarga. Jadi jumlahnya lebih besar dan manfaatnya lebih jangka panjang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved