Selasa, 30 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Sandiaga Minta Relawan Waspada, 30 Hari ke Depan Banyak Mata-mata

"Jadi saya ingatkan ini acara nggak boleh meninggalkan sampah, enggak boleh ada anak kecil, itu harus diingatin terus."

Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (13/1/2017). Dalam debat pertama kali ini KPU DKI Jakarta mengangkat tiga isu, yakni sosial-ekonomi, pendidikan-kesehatan, dan lingkungan-transportasi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur urut tiga, Sandiaga Uno, menyebut relawan pendukung harus lebih hati-hati, lantaran menurut Sandi dalam 30 hari ke depan akan banyak mata-mata.

Menurut Sandi, dalam setiap kampanye baik blusukannya ataupun tidak, akan ada upaya gerakan untuk mencari kesalahan dan memberikan informasi sesat kepada warga Jakarta.

"Sekarang kan kita 30 hari, banyak sekali gerakan-gerakan yang dilaporkan kepada saya bagaimana relawan-relawan kita mulai disusupi baik dengan infromasi-informasi yang menyesatkan, hoax, dan lain sebagainya," kata Sandi dalam kampanye di lapangan Masjid Baitunnur, Jalan Lebak bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).

Oleh karenanya, Sandi meminta para relawan untuk tidak lengah menjelang masa akhir kampanye.

"Saya mintakan mereka jangan lengah. Juga kita ingin mereka relawan itu tertib, kalau mereka tidak bisa mengatur dirinya sendiri bagaimana mereka mau mengatur orang lain," kata Sandiaga.

"Jadi saya ingatkan ini acara nggak boleh meninggalkan sampah, enggak boleh ada anak kecil, itu harus diingatin terus," imbuhnya.

Sandi pun mengakui kesulitan untuk menghilangkan kebiasaan warga yang melihat ajang kampanye blusukan, sebagai hiburan bagi warga Jakarta.

Terlebih, warga yang memiliki anak masih di bawah umur, sering terlihat mengikutsertakan anaknya dalam berkampanye, sebab tidak bisa ditinggal di rumah seorang diri.

"Karena kampanye ini dianggap sebagai satu ajang hiburan juga. Mereka mau lihat, mereka mau salaman, dan salaman itu 3 sampai 4 kali mereka salaman. Karena dipercayai oleh warga masyarakat bahwa salaman dengan orang yang sukses atau orang yang tinggi itu membawa berkah," ujar Sandi.

"Jadi susah, mau bagaimana enggak akan mungkin bisa bersih, Panwas mau bikin gimana pun juga tetap ada anak kecil," klaimnya.

Reporter: Dwi Rizki

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan