Kamis, 2 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Pengamat Sayangkan Muncul Pertanyaan Calon Presiden Saat Debat Cagub-Cawagub DKI

Lalongkoe meminta pihak penyelenggara dan para penelis tidak menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya sangat diplomatis.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, dan Pasangan Calon nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (13/1/2017). Dalam debat pertama kali ini KPU DKI Jakarta mengangkat tiga isu, yakni sosial-ekonomi, pendidikan-kesehatan, dan lingkungan-transportasi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik, Maksimus Ramses Lalongkoe, meminta pihak penyelenggara dan para penelis tidak menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya sangat diplomatis dan bahkan mengandung unsur politis.

Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus benar-benar sesuai dengan topik yang diangkat sehingga para calon gubenur mampu menjawab subtansi masalah yang sedang dihadapi warga Jakarta.

"Saya menyaksikan acara debat itu mulai dari awal sampai akhir. Saya menemukan ada sejumlah pertanyaan yang kurang tepat bahkan membias dan sangat politis. Seharusnya pihak penyelenggara dan para panelis harus menyusun pertanyaan yang lebih subtansi sesuai topik yang diangkat sehingga para calon bisa menjawab dengan baik dan tidak melebar ke mana-mana", kata Ramses kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/1/2017)

Baca: Ini Jawaban Para Paslon Jika Ditawari Jadi Capres atau Cawapres

Sebagai contoh lanjut Ramses yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini, sehubungan dengan pertanyaan soal pencalonan presiden pada pemilu 2019 mendatang.

Baca: Kenapa Ahok Tak Mau Jawab soal Capres, Ruhut Bilang Pening Kepala Dia

Pertanyaan semacam ini, kata Ramses, sangat tidak relevan dengan topik-topik yang diangkat dan tidak ada hubungan dengan persoalan di Jakarta.

"Pertanyaan itu tidak relevan dengan tema dan sangat politis. Harusnya ajukan pertanyaan yang sesuai topik sehingga waktu tidak dibuang-buang untuk jawab pertanyaan yang tidak ada hubungan dengan persoalan Jakarta", paparnya.

Ramses berharap, pertanyaan-pertanyaan dalam debat berikutnya harus benar-benar sesuai topik yang diangkat dan pertanyaan yang disusun tidak terlalu melebar tapi lebih pada pokok persoalan Jakarta sehingga publik dapat melihat dan menilai secara kemampuan para calon menyelesaikan persoalan di Jakarta.

Seperti diketahui debat putaran pertama sebelumnya mengangkat tema, sosial ekonomi, pendidikan, keamanan, lingkungan dan transportasi.

Debat ini berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan dan diikuti tiga pasangan calon, Agus-Sylvi, Ahok-Djarot, dan Anis-Sandi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved