Pilgub DKI Jakarta
Pengamat Sayangkan Muncul Pertanyaan Calon Presiden Saat Debat Cagub-Cawagub DKI
Lalongkoe meminta pihak penyelenggara dan para penelis tidak menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya sangat diplomatis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik, Maksimus Ramses Lalongkoe, meminta pihak penyelenggara dan para penelis tidak menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya sangat diplomatis dan bahkan mengandung unsur politis.
Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus benar-benar sesuai dengan topik yang diangkat sehingga para calon gubenur mampu menjawab subtansi masalah yang sedang dihadapi warga Jakarta.
"Saya menyaksikan acara debat itu mulai dari awal sampai akhir. Saya menemukan ada sejumlah pertanyaan yang kurang tepat bahkan membias dan sangat politis. Seharusnya pihak penyelenggara dan para panelis harus menyusun pertanyaan yang lebih subtansi sesuai topik yang diangkat sehingga para calon bisa menjawab dengan baik dan tidak melebar ke mana-mana", kata Ramses kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/1/2017)
Baca: Ini Jawaban Para Paslon Jika Ditawari Jadi Capres atau Cawapres
Sebagai contoh lanjut Ramses yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini, sehubungan dengan pertanyaan soal pencalonan presiden pada pemilu 2019 mendatang.
Baca: Kenapa Ahok Tak Mau Jawab soal Capres, Ruhut Bilang Pening Kepala Dia
Pertanyaan semacam ini, kata Ramses, sangat tidak relevan dengan topik-topik yang diangkat dan tidak ada hubungan dengan persoalan di Jakarta.
"Pertanyaan itu tidak relevan dengan tema dan sangat politis. Harusnya ajukan pertanyaan yang sesuai topik sehingga waktu tidak dibuang-buang untuk jawab pertanyaan yang tidak ada hubungan dengan persoalan Jakarta", paparnya.
Ramses berharap, pertanyaan-pertanyaan dalam debat berikutnya harus benar-benar sesuai topik yang diangkat dan pertanyaan yang disusun tidak terlalu melebar tapi lebih pada pokok persoalan Jakarta sehingga publik dapat melihat dan menilai secara kemampuan para calon menyelesaikan persoalan di Jakarta.
Seperti diketahui debat putaran pertama sebelumnya mengangkat tema, sosial ekonomi, pendidikan, keamanan, lingkungan dan transportasi.
Debat ini berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan dan diikuti tiga pasangan calon, Agus-Sylvi, Ahok-Djarot, dan Anis-Sandi.