Kamis, 2 Oktober 2025

Pembunuhan Sadis di Pulomas

Diduga Ada Dendam di Balik Kasus Penyekapan Berujung Tewasnya 6 Korban

Erlinda, menduga ada dendam yang melatarbelakangi kasus pembunuhan Dodi Triono dan keluarganya di Pulomas, Jakarta Timur.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM/ACOZ
umah mewah (warna putih) milik pengusaha properti Dodi Triono yang baru selesai direnovasi di Jalan Pulomas Timur III komplek Pulomas Residence, Kayuputih, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) petang. Dodi bersama dua putrinya, dua sopir dan teman putrinya tewas terbunuh di kamar mandi rumah keduanya, Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Kayuputih, Jaktim, pagi harinya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, menduga ada dendam yang melatarbelakangi kasus pembunuhan Dodi Triono dan keluarganya di Pulomas, Jakarta Timur.

"Ternyata, dendam menimbulkan malapetaka dan lagi-lagi anak yang jadi korbannya," kata Erlinda di kepada wartawan.

Meski menyinggung soal dendam, Erlinda tak mau menjelaskan secara detail kata-katanya. Dia juga tak bercerita lebih banyak karena kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian.

"Di balik kejadian ini, tersimpan suatu cerita yang sangat luar biasa. Namun, dengan segala hormat, saya tidak bisa menceritakan itu. KPAI mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur yang berhasil menyelamatkan lima dari 11 korban," tutur Erlinda.

Erlinda menyampaikan hal itu setelah menjenguk korban selamat di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Selasa malam.

Erlinda menjelaskan, KPAI selaku mitra polisi bertugas mendampingi anak-anak yang menjadi korban peristiwa ini.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kelima korban yang selamat dari penyekapan di Pulomas akan menerima trauma healing atau pemulihan trauma.

"Harapan korban cepat pulih seperti sedia kala sehingga bisa memberikan keterangan kepada penyidik," kata Argo di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (27/12/2016).

Argo menyebut, hingga Selasa petang, kondisi mental para korban belum normal. Saat ditemukan pun, mereka ada yang menangis dan ada yang terdiam lesu.

Kelima korban selamat adalah putri pemilik rumah, Zanette Kalila (13), dan tiga karyawan pemilik rumah, Emi (41), Fitriani (23), dan Windy (23).

Argo juga mengatakan, belum ada bukti peristiwa berdarah di Pulomas itu adalah perampokan. Menurutnya, tidak ada barang berharga milik korban yang hilang.

Karena itu, polisi menduga peristiwa mengenaskan di Pulomas adalah peristiwa pembunuhan.

"Masih diduga pembunuhan, bukan perampokan karena tak ada barang yang hilang," katanya.

Dodi Triono merupakan salah satu korban tewas dalam penyekapan terhadap 11 orang di kamar mandi berukuran sekitar 1,5x1,5 meter.

Korban tewas lainnya adalah dua putri Dodi, remaja putri tamu keluarga Dodi, serta dua pengemudi keluarga Dodi. Sedangkan lima orang lainnya selamat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved