Kasus Ahok
Novel Bamukmin: Kami Minta Secepatnya Hakim Memenjarakan Ahok
Sekjen Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta, Novel Bamukmin, menuntut aparat penegak hukum agar menahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta, Novel Bamukmin, menuntut aparat penegak hukum agar menahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Apabila terdakwa kasus penistaan agama itu tak ditahan, dikatakannya akan menimbulkan permasalahan.
Rakyat berpotensi turun ke jalan lebih banyak untuk menyampaikan tuntutan itu.
"Kami minta secepatnya hakim memenjarakan Ahok karena sudah menjadi terdakwa dan kalau ini tak ditahan terus akan menimbulkan permasalahan. Rakyat turun lebih banyak untuk tangkap Ahok," ujar Novel, di depan gedung bekas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Dalam setiap persidangan, dia mengaku massa dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI dan sejumlah ormas lainnya mengikuti jalannya sidang dari luar pengadilan.
Pada saat penyampaian orasi, mereka menuntut agar Ahok segera ditangkap.
Ini dikarenakan mantan Bupati Belitung Timur itu dianggap telah sengaja menistakan Al Quran surat Al Maidah ayat 51.
"Hari ini, kami hadir. Kami akan terus membela agama Allah hingga titik darah penghabisan," katanya.
Kata dia, pihaknya akan terus mengawal setiap sidang kasus Ahok.
"Kami sudah pengalaman penistaan agama di mana pun kami tak pernah satu sidang lolos untuk diawasi," kata dia.
Berkaca dari kasus-kasus penistaan agama sebelumnya, menurut dia, para pelaku dugaan penistaan agama ditahan.
Karena itu, demi keadilan, dia meminta agar Ahok ditahan.
"Yang diinginkan adalah untuk segera tahan Ahok demi keadilan karena daripada yurisprudensi yang ada semua tersangka penistaan agama ditahan. Apalagi sudah terdakwa," katanya.