Senin, 6 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Ahok: Kekuasaan yang Didapat dengan Kecurangan Identik dengan Koruptor

Ahok mengatakan pemimpin yang mau mengabdi untuk rakyat tentu tidak melakukan kecurangan untuk terpilih.

Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menerima aduan warga di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016). Selain menerima aduan, Ahok juga menerima foto bersama dengan warga pendukungnya. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan, pemimpin yang mau mengabdi untuk rakyat tentu tidak melakukan kecurangan untuk terpilih.

Sebab, lanjut Ahok, kekuasaan yang didapat dengan kecurangan identik dengan koruptor.

"Kekuasaan yang didapat dengan kecurangan identik dengan koruptor sebetulnya," kata Ahok, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).

Pemimpin yang mau melayani rakyat, lanjut Ahok, tidak mungkin mau menyogok atau berbuat curang untuk mengabdi ke rakyat.

"Kalau mau mengabdi, dia akan sadar betul, kalau memang dikasih amanah dia syukuri. Kalau enggak dipercaya, ya juga dia akan syukuri," ujar Ahok.

Baca: Ustaz Ahmad: Mari Kita Doakan Pak Ahok yang Sedang dalam Keadaan Teraniaya

Kata Ahok, meski tidak jadi pejabat, bukan berarti tidak bisa mengabdi untuk rakyat.

"Walaupun jadi pejabat jauh lebih baik menentukan nasib orang," ujar Ahok.

Ahok bercerita pengalamannya mengenai indikasi kecurangan pada Pilkada di Belitung Timur.

Ahok tak ingin kejadian Pilkada di DKI terulang seperti di Belitung Timur.

Sebab, lanjut Ahok, di Pilkada DKI ini pihaknya telah menemukan adanya pemilih yang tidak terdaftar di KPU.

"Pas kami tes kemarin hampir setengah enggak terdaftar di KPU, saya takut kejadian di Belitung terulang pas tahun 2007," ujar Ahok.

Baca: Agus Yudhoyono Bicara Peringatan Hari Antikorupsi di Kembangan

Karenanya, ia mengajak seluruh warga untuk menggunakan hak pilihnya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 15 Februari 2017.

Jika tidak ada kartu pemilih, Ahok mengatakan warga bisa memilih di TPS yang ada di kelurahan setempat cukup dengan membawa KTP.

Sekalian, untuk mengawasi kecurangan di TPS yang ada di kelurahan.

"Ke TPS kelurahan jam 11.30 masih bisa milih. Bisa sekalian videoin nanti pas penghitungan di TPS untuk menghindari kecurangan," ujar Ahok.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved