Tawa Kivlan Zein Cerita Penangkapan Dirinya, Jadi Ingat Dulu saat Menangkap Kini Ia Ditangkap
"Saya malah ketawa-ketawa. Karena kta mereka (penyidik), 'Bapak dulu kan mengajarkan kami begitu, untuk menangkapin orang toh'...."
Para polisi tersebut hendak membawa Kivlan dari rumahnya setelah penggeledahan.
Namun, Kivlan tak begitu saja menuruti.
Sebab, ia merasa masih berstatus sebagai tentara cadangan yang seharusnya diproses oleh Polisi Militer TNI jika disangkakan melakukan tindak pidana tertentu.
Akhirnya, Kivlan manut setelah tiga personel PM TNI, termasuk Kasie Intel Kodam Jaya berpangkat Kapten, ternyata ikut dalam rombongan pihak kepolisian ini.
Kivlan mengaku tertawa saat mengalami proses penangkapannya itu.
Sebab, ia pun pernah melakukan hal yang sama sewaktu menjadi Kepala Staf Kostrad pada 1998.
"Saya melihat itu, enggak apa-apa, saya ketawa aja. Saya sudah tahu. Dulu saya juga begini waktu saya dinas, waktu saya nangkapin orang begini juga, yah udah sekarang saya ditangkapin orang, yah sudah," ujarnya.
Kivlan teringat dirinya sewaktu menjabat Kepala Staf Kostrad bersama Kodam Jaya dan Polri, pernah memerintahkan penangkapan terhadap beberapa jenderal TNI dan mantan menteri yang melakukan pertemuan makar di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, pada 12 November 1998.
Menurutnya, kelompok tersebut ditangkap karena sudah jelas dan ada bukti permufakatan makar.
Di antaranya telah memproklamirkan pemerintah koalisi nasional, menentukan kabinetnya hingga susunan MPR-nya.
"Ada Jenderal Kemal Idris, Toto S, dan banyak jenderal, termasuk ada Sri Bintang Pamungkas, Edi Sularsono. Yah, dulu juga kita perintahkan menangkap mereka karena mau makar pada masa Presiden Habibie," akunya.
Kivlan mengaku tergelitik teringat pengalamannya itu dan apa yang dialaminya saat ini.
Oleh karena itu, ia dapat memahami dan menghormati penangkapan yang dilakukan oleh pihak kepolisian kepada dirinya.
"Cuma saya ketawa aja," ujarnya.
Menurut Kivlan, tidak ada ketegangan antara dirinya maupun para penyidik kepolisian saat menjalani proses pemeriksaan di Mako Brimob.