Residivis Ini Punya Hubungan Khusus Dengan Sri yang Dibunuhnya
Merasa dipaksa, Sri lalu mengambil pisau yang berada di mobil dan diarahkan ke Tirta.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi masih terus berupaya mengungkap misteri kematian Sri Wulandari (28), janda dua anak kembar, yang tewas setelah sebelumnya ditemukan luka parah akibat sejumlah sayatan senjata tajam di underpass Kebayora Lama, Jakarta Selatan, Rabu (23/11/2016) malam.
Namun, versi polisi, seperti disampaikan Kepala Polsektro Kebayoran Lama, Komisaris Ardi Rahananta, awalnya, Sri yang dinyatakan tewas, justru lebih dulu mengarahkan pisau ke arah Tirta.
Ardi mengatakan, Sri dan Tirta memiliki hubungan dekat. Sebelum kejadian, keduanya tengah berkeliling kota dengan mengendarai mobil hingga di satu titik pembicaraan, Tirta meminta kepada Sri untuk dikenalkan ke keluarganya.
Namun, Sri menolak dan keduanya beradu mulut.
Merasa dipaksa, Sri lalu mengambil pisau yang berada di mobil dan diarahkan ke Tirta.
"Nah, di jalan itu si cowok terus maksa pengen dikenalin sama ortu si cewek. Akhirnya cekcok mulut, terus si cewek ini ambil pisau kemudian diarahkan ke si cowok," kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Ardi Rahananto, Kamis (24/11).
Pisau itu, disebut Ardi, berada di dalam mobil. Ardi mengatakan, pisau itu tadinya hendak digunakan untuk mengupas mangga.
Cekcok pun masih berlanjut dan Tirta berusaha merebut pisau yang diarahkan kepadanya dari tangan Sri. Ardi pun sampai tergores pisau di bagian tangan dan kepala.
"Kemudian si cowok ini merebut pisau yang dipegang si cewek, dia (cowok) ini luka juga di tangannya dan di kepala," kata Ardi.
Ketika saling merebut itu, Tirta mengaku pisau itu mengarah ke tubuh Sri dan menusuknya.
Namun Sri masih terus berontak, hingga akhirnya Tirta menghentikan laju mobil.
"Kemudian, menurut pelaku (Tirta), pas rebutan pisau itu enggak sengaja ketusuk di badan si pacarnya. Nah, terus kan masih berontak, kemudian pelaku menghentikan mobilnya," kata Ardi.
Tirta juga sempat menarik kerudung Sri untuk diikatkan ke tangannya. Ardi menyebut hal itu dilakukan Tirta agar Sri tidak banyak bergerak dan mengganggunya mengemudi mobil.
Namun, Sri tetap berontak dan akhirnya mobil itu menabrak taksi dan motor.
"Lalu, menarik kerudung korban dan diikatkan ke tangannya, maksudnya biar si ceweknya diam karena mengganggu kemudi si cowok. Kemudian si cewek berontak, sampai akhirnya mobilnya itu nabrak taksi kemudian nabrak motor. Lima ratus meter dari situ, menurut pelaku, korban lompat dan dari hasil visum juga ada benturan keras di kepala korban," ucapnya.