Pilgub DKI Jakarta
Ahok Kritik Bantuan Langsung Tunai dan Bandingkan dengan Program Ini
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kritik sebuah program yang dulu pernah dilaksanakan dan menjadi konsep satu pasangan cagub.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kritik sebuah program yang dulu pernah dilaksanakan dan menjadi konsep satu pasangan cagub.
Yakni program bantuan langsung tunai (BLT).
Ahok menegaskan bila terpilih kembali dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti, ia tidak akan memasukkan program BLT.
Kenapa?
Ahok berpandangan, bantuan langsung tunai akan memanjakan warga Jakarta.
Bahkan, ditakutinya Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan diselewengkan oknum tertentu.
"Dari dulu saya sudah bilang, saya tidak boleh memberikan bantuan langsung tunai. Karena sila ke lima kita keadilan sosial, bukan bantuan sosial," ujar Ahok di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (23/11/2016).
Ahok mengatakan sistem BLT rentan tidak tepat sasaran.
Sehingga, ada kemungkinan BLT tak sampai kepada warga.
"Kan bisa saja uang warga ditilep kalau kita pakai BLT. Malah warga miskin enggak dapat lagi," ujar Ahok.
Ahok memilih mempersiapkan bantuan langsung ke lima program.
Satu di antaranya, program pendidikan gratis melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang bisa dirasakan semua lapisan masyarakat.
"Kalau keadilan sosial, orang yang demo saya boleh terima KJP saya. Kalau bantuan kan enggak, siapa yang saya suka saja yang bisa terima," imbuh Ahok.
Ahok membuktikan ucapannya dengan sistem kesehatan yang kini sedang berjalan.
Dia memastikan siapa pun orangnya, pasti akan mendapat jaminan kesehatan. (*)