Kamis, 2 Oktober 2025

Demo di Jakarta

Penjelasan Mengejutkan Buya Syafii, Nilai MUI Gegabah dan Nyatakan Ahok Tak Hina Al Quran

Dia meminta masyarakat perhatikan dengan seksama kutipan Ahok saat kunjungan kerja ke Pulau Pramuka, 27 September 2016 seperti yang tersebar.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tokoh masyarakat Buya Syafii Maarif memberikan paparannya pada acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, di Jakarta, Senin (18/4/2016). Simposium yang digelar oleh pemerintah dan Komnas HAM ini bertujuan merekonsiliasi kasus pelanggaran HAM di masa lalu. Acara itu juga dihadiri Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkum HAM Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, Romo Franz Magnis Suseno, dan mantan Danjen Kopassus Letjen Purnawirawan Sintong Panjaitan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Menurutnya, pokok masalah disini adalah pernyataan Ahok di depan publik disana agar jangan percaya sama orang karena dibohongin pakai surat surat Al-Maidah 51.

Ahok sama sekali tidak mengatakan surat Al-Maidah 51 itu bohong.

"Yang dikritik Ahok adalah mereka yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya," katanya.

Buya Syafii mengatakan pusat perhatian tulisan ini adalah tidak benar Ahok menghina Al Quran sesuai kutipan lengkap keterangannya di Pulau Pramuka diatas.

Dirinya menyesalkan, pendapat gegabah MUI ternyata telah berbuntut panjang. Bahkan, demo 4 November bentuk kongkretnya.

"Apakah kita mau mengorbankan kepentingan bangsa dan negara itu akibat fatwa yang tidak cermat itu? Atau apakah seorang Ahok begitu ditakuti di negeri ini, sehingga harus dilawan dengan demo besar-besaran? Jangan jadi manusia dan bangsa kerdil," katanya. (*)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved