Seorang Mahasiswi Disekap Perampok Bertenaga Besar dan Berbadan Bau
Seorang mahasiswi berinisia N (20), diikat dan disekap 4 perampok di rumahnya di Jalan Tosiga IX, Komplek Tomang city Garden, Kebon Jeruk.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang mahasiswi berinisia N (20), diikat dan disekap 4 perampok di rumahnya di Jalan Tosiga IX, Komplek Tomang city Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (6/11/2016).
Siang tadi N ditinggal sendirian keluarganya di rumah berlantai dua itu.
Ayahnya, Adi Wibawa (53), Ibunya, Nia (50), dan adiknya, pergi makan ke kawasan Green ville, tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 11.15 WIB.
Mahasiswi yang baru kuliah 2 semester itu memilih tak ikut lantaran mengantuk.
Dia butuh tidur siang.
Ibunya, Nia, menceritakan, masih sekitar pukul 11.15 WIB lebih, anaknya yang sudah berada di kamar mendadak melihat ada bayangan orang lewat dari jendela kamarnya.
Ada sekitar 4 orang yang lewat dan naik ke lantai atas lewat tangga yang berada di dekat kamarnya.
N yang ketakutan memilih menelepon ayahnya.
Dia menghubungi lewat telepon rumah yang ada di luar kamar.
"Dia nelepon bapaknya yang sedang bersama saya sekitar pukul 11.45 itu," kata Nia ketika ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, sore tadi.
Nia masih syok.
Mukanya pucat dan beberapa kerabatnya tampak datang dan memberi pelukan.
Menurut Nia, anaknya menelepon dan bertanya soal apakah ayahnya menyuruh orang datang ke rumah.
Sebab dia melihat ada orang naik ke lantai atas.
Saat sedang menelepon, rupanya perampok yang sudah berada di lantai atas melihat N sedang menelepon.
Empat perampok itu pun turun, merebut telepon, menutupnya dan membekap mulut N.
"Suami saya dengar itu waktu anak saya teriak. Mereka merebut telepon yang dipegang anak saya," kata Nia.
Pelaku kemudian mengikat tangan dan kaki N.
Mulutnya pun diikat dengan celana panjang milik N.
Dia kemudian disekap di dalam kamar sementara pelaku mengambil barang-barang berharga di rumah itu.
Seorang pelaku pun sempat menodongkan obeng ke leher N.
"Diancam akan dibunuh kalau macam-macam," kata Nia.
Tapi N tak melihat jelas ciri-ciri para pelakunya.
Sebab saat itu dia tak memakai kacamata.
"Anak saya matanya minus," kata Nia.
Satu-satunya yang N tahu, para pria itu bertenaga besar, berbadan besar, dan bau tubuhnya tak enak.
Di rumah itu, pelaku mengobrak-abrik kamar Nia dan suaminya.
Total 500 gram emas seharga Rp 250 Juta digondol pelaku, berikut dua buah laptop dan dua unit bolpen mont blanc seharga Rp 13 juta per buah.
Pelaku masuk ke dalam rumah dengan cara merusak pagar rumah dan mencongkel pintu depan.
Rumah itu memiliki sedikit halaman rumput dengan pohon mangga besar di depannya.
Pohoh mangga itu menghalangi pandang dari jalan ke dalam rumah.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw