Selasa, 30 September 2025

Bicarakan Elektabilitas Ahok, Netizen Menilai Pilkada DKI Jadi Barometer Kedewasaan Berpolitik

Sebuah lembaga survei baru-baru ini merilis tingkat elektabilitas para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meresmikan kafe ala Eropa, Jakbistro di Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016). Kafe tersbut merupakan tempat nongkrong ala Eropa yang dapat menarik minat para turis berkunjung ke Balai Kota DKI Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah lembaga survei baru-baru ini merilis tingkat elektabilitas para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) ini, dikatakan elektabilitas pasangan Ahok-Djarot unggul di angka 40an persen, sedangkan Agus-Sylviana dan Anies-Sandiaga sama-sama di angka 20-an persen.

Meski unggul, disampaikan juga bahwa elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengalami penurunan.

Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando mengatakan, responden menilai bahwa Ahok diduga telah melakukan penistaan terhadap agama dan hal tersebut mempengaruhi responden.

Hal inipun menimbulkan perbincangan tersendiri di kalangan netizen.

Melalui berita Elektabilitas Ahok Turun karena Faktor Dugaan Penistaan Agama, para netizen mencurahkan pendapatnya.

Banyak yang tetap memberikan dukungan terhadap Ahok, namun tak sedikit pula yang menyampaikan sebaliknya.

Berikut beberapa komentar netizen:

"Karepmu, yang penting saya ktp dki sudah pasti pilih Ahok yang sudah terbukti," tulis akun Rhoceng.

"Ini lembaga survey indipendent ato bayaran..??Ahok you are still the best.greeting from Bali," tulis akun lainnya bernama Suat Bali.

Sedangkan akun M T Pra menulis, "Bismillahi rahmani rahim... saya pendukung muslim dari pendukung golongan Aamanu wa amilu solihatin.. pasti mendukung Anies Atau Agus. Saya pemilik KTP DKI..,Damai Pilkadaku dan Negeriku,"

"Gw bukan dukun, gw juga bukan peramal tapi gw yakin AHOK gak bakal kepilih lagi. Masalah yg menyangkut pelecehan atas suatu agama sangatlah sensitif n krusial, entah apa pun agamanya. Dan AHOK sdh membuktikan itu, kampanye utk dirinya sendiri kok pake bawa bawa ayat suci agama lain. Jadi biarlah masyarakat DKI yg agamanya di lecehkan AHOK tinggal berfikir," imbuh akun Julian Syah.

Namun terlepas dari pro-kontra tersebut, ada satu netizen yang menyikapi fenomena Pilkada ini dengan sudut pandang berbeda meski masih mengarah kepada dukungan kepada salah satu calon tertentu. 

"Pilda dki jd ajang pertunjukan kedewasaan berpolitik rakyat. Klo ahok menang, ini indikasi rakyat dah mulai dewasa dan memilih dgn otak berdasarkan hasil dan fakta. Tidak kemakan isu2 plintiran dari kubu seberang," tulis akun bernama Luntung Kasarung.

Ada juga komentar netizen yang dinilai menggelitik.

Seperti yang ditulis akun Teddy Yanto Freddy "SAYA NGGAK MUNGKIN PILIH AHOK. KTP SAYA PEKANBARU,".

"Saya MUSLIM !!! saya pilih DJAROT !!!," tulis Afiat Sembada.(*)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan