Senin, 6 Oktober 2025

HUT Kemerdekaan RI

Curhat Penjual Pohon Pinang Memaknai Kemerdekaan: Hidup Saya, ya Begini-begini saja

Meski berpeluh keringat, berdiri di pinggir jalan demi batang Pohon Pinang yang ia jajakan, laku terjual.

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM
Adi Setiawan, salah seorang penjual Pohon Pinang. 

Laporan wartawan magang, Fransdian Ricardo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mencari rejeki yang penting halal. Bagi Adi Setiawan, momen Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71, tak ia sia-siakan. Meski berpeluh keringat, berdiri di pinggir jalan demi batang Pohon Pinang yang ia jajakan, laku terjual.

Pria kelahiran 31 tahun, tinggal di daerah Manggarai, Jakarta Selatan ini mengaku kesehariannya bekerja serabutan. Sehingga tak perlu malu mengais rejeki asalkan dari pekerjaan yang halal.

Saat ditemui pinggiran jalan Pasar minggu, Pancoran, Jakarta Selatan. Adi kemudian bercerita sejak tahun 2012 lalu, di pinggir jalan di Jalan Pancoran sudah menjadi lapak khusus, ia berdagang pohon pinang.

Berangkat dari rumah jam 07.00 WIB pagi dengan menumpangi metromini, dan pulang sore hari. Terlihat
berjejer sekitar 10 batang pohon pinang yang ia tawarkan bagi para calon pembeli. 1 pohon pinang ia jual seharag 800 ribu rupiah.

Adi mengaku tetap bersemangat meski penjualannya dari tanggal 10 agustus belum mendapatkan penghasilan sepeserpun.

"Tahun ini mungkin bukan rezeki saya. Tidak seperti tahun lalu, saya mampu menjual pohon pinang 30 buah," aku Adi.

Pohon pinang yang ia jual diambil dari daerah Rangkasbitung. Baginya, rjeki harus dicari setiap hari.

"Saya ngga paham arti merdeka. Hidup saya begini-begini saja, mau berapa tahun pun Indonesia merdeka keluarga saya juga begini-begini saja. Indonesia juga ngga maju-maju. Yang kaya semakin kaya, yang miskin seperti saya, pusing mutar otak cari uang," ujar Adi sambil tersenyum sumringah.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved