Selasa, 30 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Dukungan kepada Ustaz Yusuf Mansyur Maju dalam Pilgub Jakarta Terus Mengalir

Dukungan kepada da’i kondang Yusuf Mansyur untuk maju dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta terus mengalir.

Warta Kota/Nur Ichsan
Ustad Yusuf Mansyur, menjawab pertanyaan wartawan usai secara simbolis menyerahkan bantuan sedekah berupa Kitab Suci Al Qur an sebanyak 45 ribu exemplar kepada warga Kampung Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (1/9/2015). Pemberian kepada warga yang bermukim di sekitar Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur an ini sebagai bentuk syukur kepada Alloh atas kesembuhannya pasca smembuh dari penyakit. warta kota ur ichsan 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Dukungan kepada da’i kondang Yusuf Mansyur untuk maju dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta terus mengalir.

Kali ini, dukungan kepada Yusuf Mansyur disampaikan jajaran majelis taklim Nurul Fajri dan masyarakat Setu, Cipayung, Jakarta Timur.

“Ustad Yusuf Mansyur sangat cocok memimpin Jakarta,” kata Habib Muhammad Shahab, pengurus majelis taklim Nurul Fajri usai mengikuti pengajian bersama ustad Yusuf Mansyur di masjid Al Hikmah Hidayah di Setu, Jakarta Timur, Minggu (31/7/2016) pagi.

Habib Muhammad Shahab mengatakan, Jakarta ke depan butuh tipikal seorang pemimpin, bukan hanya tipikal gubernur. Tipikal pemimpin itu harus dapat mengayomi seluruh warga Jakarta, baik muslim mau pun non muslim.

Yusuf Mansyur memenuhi kriteria itu selain religius orangnya.

“Jakarta butuh pemimpin, bukan gubernur, yang diidamkan masyarakat Jakarta adalah tokoh yang memiliki jiwa pemimpin, yang bisa mengayomi,” tuturnya.

Terpisah, Managing Director Manilka Research&Consulting, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, hingga saat ini, baru dua gerbong koalisi yang menyatakan akan mendukung pasangan calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Kedua gerbong koalisi itu adalah koalisi partai pendukung gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan koalisi partai pendukung cagub Partai Gerindra Sandiaga S Uno.

Herzaky mengatakan, sesuai persyaratan yang diatur Komisi Pemilihan Umum (KPU), pengajuan bakal cagub DKI minimal harus mengantongi dukungan dari koalisi partai yang setara dengan 22 kursi di DPRD DKI.

Bila Ahok didukung Partai Nasdem, Golkar, dan Hanura, serta disusul oleh PDIP, maka ia sudah mengantongi 52 kursi DPRD DKI dari total 106 kursi.

Sementara, bila Sandiaga yang diusung Gerindra berkoalisi dengan PKS maka sudah mengantongi 26 kursi DPRD DKI.

Masih terbuka peluang terbentuknya satu koalisi baru yang bisa digalang oleh Partai Demokrat, PPP, PAN, dan PKB dengan mengantongi 28 kursi DPRD DKI.

Terkait sosok Yusuf Mansyur, Herzaky mengatakan, hasil survei lembaganya yang dirilis pada pertengahan Juni 2016 menunjukkan Yusuf Mansyur merupakan tokoh potensial yang dapat menyaingi elektabilitas gubernur petahana Ahok.

Dari sisi popularitas, Yusuf Mansyur cukup dikenal di DKI dan tak jauh berbeda dengan calon potensial lainnya, seperti Tri Rismaharini, Ridwan Kamil, dan Yusril Ihza Mahendra.

“Hasil survei lembaga kami menunjukkan popularitas Yusuf Mansyur sekitar 78,5 persen. Dalam simulasi head to head dengan Ahok elektabilitasnya sudah 32 persen dan Ahok 51,8 persen,” ujarnya. ‎

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved