Selasa, 30 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Yusril dan Yusuf Mansyur Tokoh Muslim Potensial

Yusuf Mansyur memiliki tingkat popularitas yang tinggi dan juga kader partai, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Editor: Rachmat Hidayat
ISTIMEWA
Ustaz Yusuf Mansyur 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tokoh-tokoh muslim yang tergabung dalam Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) menilai Yusril Ihza Mahendra dan Yusuf Mansyur merupakan dua tokoh muslim potensial yang dapat diusung partai politik (parpol) sebagai calon gubenur (cagub) atau calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta 2017.

MPJ berharap, parpol yang kini belum menyatakan dukungan kepada gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maupun Sandiaga S Uno yang dinyatakan akan maju melalui Partai Gerindra, mencalonkan kedua tokoh muslim potensial tersebut.

"Seluruh orang Islam di DKI, yang punya semangat ke-Islaman yang baik, ghirah ke-Islam-an baik, berharap orang Islam-lah yang akan memimpin DKI ini ke depan,” kata Haikal Hassan dari Divisi Jaringan MPJ, Sabtu (30/7/2016).

Dalam penjelasannya yang diterima tribunnews.com, Yusril, berdasarkan hasil riset beberapa lembaga survei memiliki elektabilitas tinggi. Meski memang, hingga kini belum ada satu partai pun yang menyatakan akan mendukung Yusril sebagai cagub DKI mendatang.

Sementara, Yusuf Mansyur memiliki tingkat popularitas yang tinggi dan juga kader partai, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dia memiliki daya tarik tersendiri bagi partai karena bisa menjadi mesin pengumpul suara untuk partai, baik untuk tingkat nasional apalagi Pilgub DKI Jakarta.

"Sampai sekarang PPP belum memberi sikap. Dan PDIP, dalam beberapa kabar kan sangat berminat melakukan pendekatan ke Yusuf Manyur. Yusuf bukan hanya vote gather Jakarta, tapi bisa sebagai vote gather nasional," tutur Haikal.

Hasil survei terkini yang dipublikasikan lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada 21 Juli 2016 menunjukkan, dalam simulasi Pilkada dua pasang cagub.

Jika gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dihadapkan dengan Yusril Ihza Mahendra maka elektabilitas Ahok sebesar 59,4 persen dan Yusril 26,3 persen.

Bila Ahok dihadapkan dengan Sandiaga S Uno, maka elektablitas Ahok sebesar 61 persen dan Sandiaga 19,2 persen. Sementara, Bila Ahok dilawankan dengan Yusuf Mansyur maka elektabilitas Ahok 59,6 persen dan Yusuf Mansyur 22,3 persen.

Bila melihat peta dukungan bakal cagub DKI saat ini, masih terbuka terbentuknya satu kelompok koalisi parpol untuk bertarung dalam Pilgub DKI 2017.

Bila Ahok telah didukung oleh PDIP, Hanura, Golkar, dan Partai Nasdem dengan mengantongi 52 kursi DPRD, maka masih tersisa sekitar 54 kursi DPRD lagi.

Dari 54 kursi DPRD itu, masih terbuka peluang terbentuknya dua koalisi parpol pendukung cagub,karena syarat minimal dukungan pasangan cagub adalah 21 kursi DPRD.

Partai Gerindra menyatakan akan mendukung Sandiaga S Uno sebagai bakal cagubnya. Bila Gerindra berkoalisi dengan PKS maka koalisi parpol ini sudah dapat mendaftarkan Sandiaga sebagai cagub DKI dengan mengantongi 26 kursi DPRD.

Sementara, Partai Demokrat, PAN, PPP, dan PKB bisa berkoalisi dan mengusung satu paket pasangan cagub dengan modal 28 kursi DPRD.  "Kami berharap partai yang belum mendukung cagubnya bisa mencalonkan dua tokoh muslim potensial tersebut," tutur Haikal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved