'Semua Rencana Pernikahan Hancur, Tapi Seburuk-buruknya Dia Tetap Anak Saya'
"saya sudah nyebar undangan, sudah urus yang masak-masak untuk pengantin, jadi semua rencana hancur. Walaupun begitu, seburuk-buruknya anak saya,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suarsih (46) bersedih. Ia menyaksikan anaknya menikah di kantor polisi.
Suarsih adalah ibunda Sahroni, tersangka penganiayaan.
Undangan pernikahan sudah disebar jauh hari sebelumnya.
Pas pada hari H, Sahroni rupanya masih mendekam di tahanan polisi.
Status Sahroni adalah tersangka penganiayaan.
"Saya sedih karena ini di luar rencana," ujar Suarsih kepada Tribunnews.com di samping Sahroni, Jumat (22/7/2016).
Polisi mengizinkan Sahroni menikah di Mushola Polsek Pademangan, Jakarta Utara.
"Sekarang saya sudah nyebar undangan, sudah urus yang masak-masak untuk pengantin, jadi semua rencana hancur," katanya.
"Walaupun begitu, seburuk-buruknya anak saya dia tetap anak saya," ia menambahkan.
Sahroni disangka melakukan penganiayaan yang dilakukan bersama empat rekannya saat malam takbiran, Rabu (6/7/2016), di Pintu II PRJ, Kemayoran, Jakarta.
Sahroni kini mendekam di tahanan Polsek Pademangan.
Ia akhirnya menikah dengan Dian (19).
Mereka sudah berpacaran selama delapan tahun.
"Rencana ingin nikahkan di rumah hari ini. Saya mau batalkan nikah tapi kata penghulunya, tidak boleh," tutur Suarsih.