Sabtu, 4 Oktober 2025

Vaksin Palsu

Dokter RS Harapan Bunda Terjungkal saat Beri Penjelasan Vaksin Palsu

Ketua Komite Medis RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, dr Seto Hanggoro terjungkal ketika panggung yang dinaikinya roboh.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Suasana di Rumah Sakit Harapan Bunda Bekasi, Jumat (15/7/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Medis RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, dr Seto Hanggoro terjungkal ketika panggung yang dinaikinya roboh, Jumat (15/7/2016) siang.

Insiden itu terjadi saat Seto memberi penjelasan dan berdialog dengan ratusan orangtua yang anaknya menerima vaksin di RS Harapan Bunda.

Ketika memberi penjelasan, Seto didampingi sejumlah pejabat RS Harapan Bunda. Sama seperti Seto, semuanya juga terjatuh dari panggung dadakan yang didirikan di halaman parkir di dekat kamar jenazah itu.

Sesaat kemudian, mereka bangkit lalu bergerak menjauh. Namun, beberapa orang berusaha mencegat dokter Seto dan para pejabat RS Harapan Bunda.

"Hei, kamu jangan pergi dulu! Mana pertanggungjawabannya. Mana janjinya, jangan kabur begitu aja," kata seorang pria.

Petugas keamanan yang berusaha melindungi pejabat rumah sakit pun kena semprot.

"Bapak punya anak enggak? Ini masalah masa depan anak saya," hardik seorang pria kepada petugas keamanan.

Pertemuan di halaman parkir itu digelar setelah sejumlah orang mendatangi RS Harapan Bunda. Mereka meminta penjelasan atas vaksin palsu yang ditemukan di rumah sakit itu.

Berdasar data yang dirilis Kementerian Kesehatan, RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, termasuk dalam 14 rumah sakit yang menerima pasokan vaksin palsu.

Lalu, Ketua Komite Medis dr Seto Hanggoro yang didampingi beberapa pejabat RS Harapan Bunda, tampil memberi penjelasan dan berdialog dengan orangtua anak-anak penerima vaksin.

Staf rumah sakit kemudian memindahkan beberapa meja ke dekat kamar jenazah dan menyusunnya menjadi panggung darurat.

Sebelum melakukan dialog, Seto membacakan pernyataan tertulis dari manajemen RS Harapan Bunda.

Isi surat itu, pertama, RS Harapan Bunda menjamin pasien yang divaksin di luar periode Maret sampai Juni 2016, dan membayar di kasir, berarti mereka menerima vaksin asli.

"Kedua dokter Harapan Bunda akan melakukan pemeriksaan ulang pasien yang diindikasi mendapat vaksin palsu. Apakah perlu divaksin ulang atau tidak, tergantung pemeriksaan dokter," ungkap Seto.

Poin yang ketiga, jika pasien RS Harapan Bunda yang diindikasi mendapat vaksin palsu melakukan vaksin ulang di luar RS Harapan Bunda, mereka dapat mengajukan reimbursment ke RS Harapan Bunda asalkan menunjukkan kwitansi pembayaran vaksin ulang.

"Pelayanan reimbursment dilakukan di hari kerja pada pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB," katanya.

Terakhir, Seto menambahkan, pihaknya juga menjanjikan pendirian posko bagi warga untuk masalah itu. Posko itu akan menyediakan nama-nama pasien penerima vaksin periode Maret sampai Juni 2016.

RS Karya Medika II Tambun, Kabupaten Bekasi, juga termasuk dalam 14 rumah sakit menerima pasokan vaksin palsu.
Menurut data Kemenkes, rumah sakit tersebut menerima pasokan vaksin palsu dari CV Azka Medical.

"Ya benar, kami menerima pasokan obat dari perusahaan obat itu," ujar Direktur RS Karya Medika II Tambun, dr Dominggus M Efruan saat jumpa pers di kantornya, Jumat siang.

Dominggus mengatakan, pihaknya terpaksa mengambil vaksin dari perusahaan tersebut karena stok vaksin dari distributor resmi sedang kosong.

Padahal pihaknya telah berupaya mencari vaksin dari distributor resmi, tapi karena kosong makanya kami beli vaksin dari distributor lain.

Hal ini mengingat, kebutuhan vaksin di sana cukup tinggi.

"Kebutuhan kami cukup tinggi karena rumah sakit kami berkembang dari RS ibu dan anak menjadi RS umum," katanya.

Dominggus mengatakan, ada dua jenis vaksin palsu dipasok oleh distributor obat tersebut, yaitu PPD dan Engerix B Pediatal.

Dia menjelaskan, pembelian vaksin ini berawal dari penawaran vaksin oleh CV Azka Medica melalui email. Lantaran kebutuhan vaksin di rumah sakit cukup tinggi, maka pimpinan rumah sakit menyetujui pembelian vaksin tersebut.

Dominggu menambahkan, RS Karya Medika siap bertanggung jawab dengan memberikan vaksin ulang kepada pasien-pasiennya yang mendapat vaksin dari distributor tak resmi.

"Saat ini kami sedang merekap data medis (data pasien yang menggunakan vaksin palsu) untuk dilakukan tindak lanjut dengan penanganan medis. Sekali pun gratis kami siap sesuai perintah Kementerian Kesehatan," ujarnya. (Tribunnews/Warta Kota/Junianto H/Wahyu Aji/Fajar)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved