Selasa, 30 September 2025

Ahok Curigai Aliran Dana Pengelola Sampah Bantar Gebang

"Saya pengen tahu dong, Rp 400 miliar dibagi dua setahun. Kita juga berhak dipengadilan nanti, seru ini, saya justru senang kalau dibawa ke pengadilan

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) curiga dengan aliran dana yang masuk dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada pihak pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, PT Godang Tua Jaya (GTJ).

Pemprov DKI Jakarta hendak memutus kontrak perjanjian dengan PT GTJ yang seharusnya sampai tahun 2023 karena dinilai wanprestasi.

Sedangkan PT GTJ menggugat Pemprov DKI karena hendak memutus kontrak.
Ahok menyatakan pihaknya siap kasus tersebut dibawa ke pengadilan.

"Kalau mau ke pengadilan saya lebih suka ini diaudit PPATK ke mana aliran dana Godang Tua Jaya semua selama ini," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2016).

Dana yang dimaksud Ahok adalah tipping fee yang diberikan Pemprov DKI kepada pihak PT GTJ dan anak perusahaan pendampingnya PT Navigate Organic Energy Indonesia (NOEI).

Besarannya Rp 400 miliar per tahun.

Dana itu dipermasalahkan karena pihak pengelola tidak mengembangkan TPST, semisal membangun incinerator.

"Saya pengen tahu dong, Rp 400 miliar dibagi dua setahun. Kita juga berhak dipengadilan nanti, seru ini, saya justru senang kalau dibawa ke pengadilan," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Ahok menaruh curiga dengan hubungan keluarga antara Direktur Utama PT. Godang Tua Jaya (GTJ) Rekson Sitorus dengan Anggota Komisi B DPRD Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan bernama Tumpak Sidabutar.

Tumpak merupakan menantu Rekson.

Catatan Tribunnews, November 2015 lalu, Rekson membenarkan ada menantunya menjabat sebagai anggota DPRD Bekasi.

"Karena selama ini, Anak perusahaannya semua, termasuk ke pimpinan perusahaan, semisal kali, truk sewa, ada beberapa terlibat. Kalau tidak salah ada hubungan keluarga, saya tidak tahu. Nanti kalau ini diangkat, seru permasalahan sampah di DKI," ucap Ahok.

Persoalan sampah di Jakarta, menurut Ahok, dapat diselesaikan bila dikelola sendiri.

Dia mengatakan sungai-sungai di Jakarta bisa jauh lebih bersih semenjak diambil alih dari PT GTJ.

"Sekarang di DKI kita lihat saja. Setelah sampah kita ambil alih dari swasta, dari sungai dari jalan semua. Hampir setengah tahun-setahun kita atasi, sekarang bukti sungai di Jakarta lebih bersih kami swakelola atau ketika dipegang swasta? Swakelola," kata Ahok.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan