Selasa, 30 September 2025

Ini Cara SPBU Rempoa Kurangi Takaran BBM yang Bikin Tekor Pelanggan

Dari cerita polisi, oknum yang melakukan kecurangan menggunakan alat yang sudah berbasis teknologi dengan remote jarak jauh

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN/henry lopulalan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) baru saja mengalami kecolongan atas tragedi kecurangan yang dilakukan beberapa oknum di SPBU Rempoa (34-12305), Tangerang Selatan. Aksi ini diklaim Pertamina sebagai modus penipuan baru yang sulit dipantau secara kasat mata.

Modus pengurangan takaran BBM yang dilakukan para oknum bukan seperti biasanya. Artinya mereka mencurangi takaran bensin bukan melalui dispanser pengisian bahan bakar, tapi menggunakan alat khusus yang bisa dikontrol melalui remote jarak jauh.

"Modus ini tergolong baru, mereka melakukan kecurangan melalui alat yang tidak dilihat secara kasat mata. Polisi yang mengungkap juga melakukan pengawasan terlebih dahulu sampai akhirnya bisa melakukan operasi secara tangkap tangan. Karena kalau operasi dilakukan secara tiba-tiba sudah pasti mereka (oknum) akan mempersiapkan diri," ucap Jumali, General Manager Marketing Operation Region (MOR) III dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Menurutnya, dari cerita polisi, oknum yang melakukan kecurangan menggunakan alat yang sudah berbasis teknologi dengan remote jarak jauh. Hal ini berbeda dari modus dulu yang masih mengakali komponen di dispenser dengan cara manual.

PT Pertamina (Persero) baru saja mengalami kecolongan atas tragedi kecurangan yang dilakukan beberapa oknum di SPBU Rempoa (34-12305), Tangerang Selatan. Aksi ini diklaim Pertamina sebagai modus penipuan baru yang sulit dipantau secara kasat mata.

Modus pengurangan takaran BBM yang dilakukan para oknum bukan seperti biasanya. Artinya mereka mencurangi takaran bensin bukan melalui dispanser pengisian bahan bakar, tapi menggunakan alat khusus yang bisa dikontrol melalui remote jarak jauh.

"Modus ini tergolong baru, mereka melakukan kecurangan melalui alat yang tidak dilihat secara kasat mata. Polisi yang mengungkap juga melakukan pengawasan terlebih dahulu sampai akhirnya bisa melakukan operasi secara tangkap tangan. Karena kalau operasi dilakukan secara tiba-tiba sudah pasti mereka (oknum) akan mempersiapkan diri," ucap Jumali, General Manager Marketing Operation Region (MOR) III dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Menurutnya, dari cerita polisi, oknum yang melakukan kecurangan menggunakan alat yang sudah berbasi teknologi dengan remote jarak jauh. Hal ini berbeda dari modus dulu yang masih mengakali komponen di dispenser dengan cara manual. (Stanly Ravel/Otomania.com)

Sumber: Otomania.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan