Senin, 29 September 2025

Warga Perlakukan Keluarga Guru Cabul Seperti Biasa

Sebab di mata tetangga, JS orang yang ramah sehingga tak mencerminkan ada perilaku aneh terhadapnya.

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Fitriandi Al Fajri
Seorang Guru Agama di SMA Nnegeri Jakarta Timur berinisial JS (40) tega mencabuli 10 bocah laki-laki sejak tahun 2014 lalu. Aksi bejat itu dilakukan pelaku di rumahnya, Perumahan Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Meski telah berbuat cabul terhadap 10 bocah laki-laki di permukimannya, namun sejumlah tetangga JS (52) di Perumahan Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi mengaku prihatin.

Rasa prihatin warga terutama ditujukan pada istri pelaku dan ketiga anaknya.

"Kasihan istri dan anaknya, mereka kan nggak tahu apa-apa jadi kena masalah seperti ini," ujar Iwan (57) salah seorang tetangga JS saat ditemui Warta Kota pada Senin (23/5/2016).

Iwan menuturkan, awalnya warga perumahan tak percaya dengan perbuatan memalukan itu.

Sebab di mata tetangga, JS orang yang ramah sehingga tak mencerminkan ada perilaku aneh terhadapnya.

Apalagi di SMA Negeri daerah Jakarta Timur, JS berprofesi sebagai guru agama dan berpendidikan Sarjana Pendidikan (Spd).

"Saya sering ngobrol dan berkebun bersama di lahan kosong dekat rumahnya, selama ini sih dia tidak pernah ada gelagat menyimpang itu," ungkap Iwan.

Iwan pun menyayangkan dengan kejadian itu. Apalagi insiden memalukan itu terjadi dua-tiga tahun silam.

Adapun kasus ini terungkap ketika sejumlah ibu di perumahan terkejut dengan perilaku anaknya. Mereka memeragakan adegan yang pernah dilakukan pelaku terhadap korbannya.

Bak disambar petir di siang bolong, ibu-ibu di sana mendesak anaknya untuk memberitahu dalang yang mengajarkan adegan itu.

Para bocah pun kompak, mereka tahu adegan tersebut dari JS.

Mulyati (52) tetangga lainnya, menambahkan sebetulnya ada juga warga yang geram dengan ulahnya.

Mereka yang jengkel terutama orangtua korban yang pernah dilecehkan JS.

Namun demikian, kata Mulyati, warga masih berbaik hati dengan tidak mengusir pelaku beserta keluarganya dari perumahan.

"Untungnya warga perumahan di sini tidak arogan, mungkin kalau ini kawasan kampung rumahnya sudah dibakar atau dia sekeluarga dipaksa pindah rumah," ujar Mulyati.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan