Senin, 6 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Bacagub DKI Teguh Santosa Temui Gubernur Jawa Barat, Loh Ada Apa?

Menurut Ahmad Heryawan kerjasama ketiga provinsi itu harus ditingkatkan demi menopang pembangunan Jakarta.

Editor: Robertus Rimawan
IST
Teguh Santosa. 

Teguh mengatakan, bahwa pengembangan wilayah di ketiga provinsi itu menjadi salah satu subjek yang pernah dipelajarinya saat menuntut ilmu di Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran.

Setelah bertemu dengan Aher, dia berencana melanjutkan safarinya dengan mengunjungi Gubernur Banten Rano Karno dan membicarakan tema yang kurang lebih sama.

“Sudah seharusnya pembangunan Jakarta, Jawa Barat dan Banten diletakkan dalam satu konteks yang sama dan dikordinasikan. Itu pekerjaan rumah sejak lama, perlu diseriusi lagi,” ujar Teguh yang juga almuni University of Hawaii at Manoa (UHM), Amerika Serikat.

Upaya mensinergikan pembangunan di tiga provinsi tersebut tertuang dalam Inpres 13/1976 tentang Pokok-pokok Kebijaksanaan Pengembangan Wilayah Jabotabek. Ketika Inpres itu ditandatangani Presiden Soeharto, Banten masih berada di bawah Jawa Barat.

Disebutkan dalam Inpres 13/1976 bahwa pengembangan wilayah Jabotabek dimaksudkan untuk meringankan tekanan penduduk dalam wilayah DKI Jakarta sehingga kehidupan sosial, ekonomi dan budaya berkembang secara serasi dan lebih mencerminkan peri kehidupan nasional Bangsa Indonesia.

Tahun 2010 pemerintah membentuk Badan Kerjasama Pembangunan Jabodetabekjur yang diharapkan menjadi payung dalam mensinergikan pembangunan di tiga provinsi itu.

Di tahun 2014 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sebaiknya BKSP Jabodetabekjur dibubarkan.

Hal lain yang disampaikan Aher dalam pertemuan itu adalah pengalamannya mengikuti pemilihan gubernur Jawa Barat tahun 2008.

Aher awalnya termasuk yang tidak diperhitungkan dalam pemilihan itu. Pencalonannya dengan Dede Yusuf pun dilakukan pada masa injury time.

“Niat kita waktu itu, ikut aja. Soal menang dan kalah urusan belakangan. Politik memang agak aneh. Apa yang tampak tidak mungkin, dalam politik bisa menjadi mungkin,” demikian Aher.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved