Sabtu, 4 Oktober 2025

Seminggu Lewat, Keberadaan Santri Ponpes Nuruz-Zahro Tak Jelas

Polisi masih mendalami kasus hilangnya Kholid dari ponpes Nuruz-Zahro ini dan belum menyimpulkan apapun.

Editor: Hendra Gunawan
Repro: Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Kholid Muhammad Zaki (12) santri di Pesantren Nuruz-Zahroh di Jalan Juanda, Depok, hilang sejak Senin (28/3/2016) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Keberadaan Kholid Muhammad Zaki (12) santri yang hilang usai dijemput dua orang misterius dari Pondok Pesantren Nuruz-Zahro di Jalan Juanda, Depok, Senin (28/3/2016) lalu, sampai kini belum juga jelas dan menemui titik terang.

Polisi masih mendalami kasus hilangnya Kholid dari ponpes Nuruz-Zahro ini dan belum menyimpulkan apapun.

Selain itu keluarga dan kerabat Kholid sudah mencari informasi keberadaan anak ke dua dari 3 bersaudara itu ke sejumlah wilayah di Jabodetabek dan lainnya.

Namun keberadaan Kholid, belum juga diketahui sampai Rabu (6/4/2016) malam.

Bahkan, keluarga juga mengaku sudah mencoba meminta bantuan 'orang pintar' atau paranormal atas keberadaaan Kholid. Tetapi semuanya masih nihil.

"Ya, sudah juga ke 'orang pintar', tapi itu tidak bisa dijadikan patokan, dan sampai sekarang keberadaan anak saya belum jelas juga," kata Oki Muryono, (40) ayah Kholid, kepada Warta Kota, Rabu (6/4/2016).

Menurut Oki, informasi terakhir dari polisi juga belum ada perkembangan apa-apa.

"Saya sudah cari kemana-mana dan juga ke rumah kerabat dan keluarga, tetapi Kholid tidak ada di sana," kata Oki.

Oki, menuturkan sampai saat ini pihaknya tidak juga menerima informasi seperti ancaman atau permintaan uang tebusan apapun, dari orang yang diduga membawa Kholid, jika memang Kholid hilang diculik dan motifnya adalah uang.

"Untuk itu, permintaan tebusan atau ancaman dari orang yang membawa Kholid juga tidak ada. Saya sekarang bingung dan was-was dengan keberadaan anak saya," kata pekerja IT di salah satu perusahaan ini.

Ia mengatakan Kholid adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ibu Kholid, Umiyati sudah almarhum atau sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Oki merupakan warga Perumahan Bungur Asri, Blok Kopassus, RT 4 RW 9, Kelurahan Nanggerang, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Anak pertamanya tinggal di pondok pesantren lain sejak 3 bulan lalu. Sementara anak bungsunya tinggal bersama ibu kandungnya, istri kedua Oki yang kini sudah bercerai dengannya.

Sedangkan Kholid, anak keduanya tinggal di Pesantren Nuruz-Zahro sejak Juli 2015 lalu.

Sebelum menghilang, kata Oki, pada Minggu (27/3/2016) ia sempat menemui Kholid di pesantren memberikan uang saku serta membayar uang buku dan sekolah ke pesantren.

Ia mengatakan Kholid memiliki ciri berkulit sawo matang, dengan tinggi badan 135 cm, dan berat badan 35 kg.

Ciri khusus Kholid adalah memiliki tanda bekas luka terkena benda tajam di hidung dan di bagian atas kepala.

Saat menghilang, kata Oki, Kholid hanya membawa uang Rp 5 Ribu. "Saya berharap anak saya selamat dan bisa kembali," kata Oki.

Oki mengatakan, pada Senin (29/3/2016), hari dimana Kholid menghilang, anaknya itu diketahui tidak berada di dalam kelas di pesantren.

Dari ketengan rekan-rekannya, Kholid dijemput di asrama, oleh seorang lelaki berkumis dan perempuan berjilbab hitam serta berpakaian serba hitam.

Karena anaknya tidak dalam kelas, pihak pesantren mengirim pesan singkat ke Oki bahwa anaknya tidak masuk kelas dan diduga kabur. (Budi Sam Law Malau)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved