Kasus Polisi Bunuh Diri Mulai Bergeser ke Jakarta, Tes Pegang Senjata Harus Dilakukan Berkala
Ada perubahan trend dimana anggapan Polisi di Jakarta yang dirasa lebih tangguh menghadapi tekanan tugas
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Polisi Watch (IPW) menyatakan kasus polisi bunuh diri atau membunuh orang terdekat seperti anak istri menggunakan senjata mereka kini marak terjadi di Jakarta. Padahal sebelumnya, aksi-aksi tersebut banyak terjadi di daerah.
"Tahun lalu polisi yang membunuh orang dekatnya banyak terjadi di daerah. Sekarang awal 2016 di wilayah hukum Polda Metro Jaya sudah terjadi di Bekasi dan Depok, termasuk bunuh diri. Saya melihat ada tren yang berubah," tutur
Ketua Presidium Indonesia Polisi Watch (IPW) Neta S Pane, Kamis (31/3/2016).
Diutarakan Neta, ada perubahan trend dimana anggapan Polisi di Jakarta yang dirasa lebih tangguh menghadapi tekanan tugas dan mental tapi nyatanya tidak.
"Awal tahun ini di Jakarta sudah marak polisi bunuh diri dan bunuh orang dekat. Polisi bawah di Jakarta tidak kuat menghadapi tekanan mental," ujar Neta.
Neta melanjutnya untuk mengantisipasi anggota polisi bunuh diri menembakkan senjatanya sendiri, menurut Neta penting dilakukan tes psikologi untuk memegang senjata secara berkali, yakni enam bulan sekali.
"Harus ada tes berkala enam bulan sekali, kalau atasan liat anggotanya labil dan aneh segera konseling dan jangan diizinkan pegang senjata api," tegasnya.