Pilgub DKI Jakarta
Ahok: Saya Sama Orang PDIP Baik-baik Kok
Padahal PDIP harus lebih dulu menjalani mekanisme atau tahapan partai.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku berhubungan baik dengan Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari.
Sebelumnya Eva menyebut Ahok tidak menghormati PDIP karena mendesak PDIP untuk mengambil keputusan dalam tujuh hari.
Padahal PDIP harus lebih dulu menjalani mekanisme atau tahapan partai.
Ahok mengatakan kekecewaan yang dilontarkan PDIP, termasuk oleh Eva dikarenakan, dirinya tidak maju di Pilkada bersama kader PDIP, semisal Djarot Saiful Hidayat.
"Sekarang beberapa teman di PDIP merasa, kok saya maju tidak mengajak orang PDIP? Itu saja masalahnya," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016).
Padahal, menurut Ahok, dia dan Eva memiliki hubungan yang baik. Apalagi, sama-sama sempat satu kantor di DPR RI.
"Saya sama Bu Eva dekat banget di DPR RI. Saya lama juga di sana. Teman baik. Saya sama orang PDIP baik-baik kok," ungkap Ahok.
Terkait sindiran yang dilayangkan Eva, kata Ahok, itu menjadi hal yang biasa di dunia politik.
Hanya saja yang menjadi masalah perseteruannya dengan PDIP, berawal dari keputusan Ahok yang lebih memilih Heru dibandingkan Djarot.
Sebagai kader PDIP, Djarot enggan keluar dari partai demi bertaruh di Pilkada dengan cara maju mendampingi Ahok.
"Saya kalau sama PDIP baik-baik saja kok. Cuma masalahnya Pak Djarot enggak berani ikut," jelas Ahok.
Sebelumnya, Eva Sundari menyebut Ahok tidak menghormati PDIP. Hal itu terkait keputusan Ahok yang lebih memilih maju melalui jalur perseorangan di Pilkada.
"Kenapa dia (Ahok) tidak mau menghormati muka kita? Kenapa dia tidak menghormati," kata Eva di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/3/2016).