Pilgub DKI Jakarta
Prediksi Yusril soal Pilgub DKI 2017
Yusril terus mewacanakan head to head dengan Ahok sejak awal menyatakan keinginannya maju di Pilgub DKI 2 Februari 2016 lalu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra menginginkan head to head dengan pertahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI Jakarta 2017.
Yusril terus mewacanakan head to head dengan Ahok sejak awal menyatakan keinginannya maju di Pilgub DKI 2 Februari 2016 lalu.
"Pertarungan ini akan sangat menarik sekali jika head to head. Tapi terserah bagaimana nanti. Namanya politik, mungkin saja tidak terjadi head to head, dengan adanya beberapa calon lain," ujar Pakar dan Guru Besar Hukum Tata Negara ini saat bertandang ke Redaksi Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Dengan menilik sejumlah nama calon yang beredar, Yusril memprediksi hanya akan ada tiga pasang calon yang akan maju dalam Pilkada DKI.
Pertarungan head to head pun akan terjadi juga nantinya saat pada putaran pertama perolehan suara pasangan calon tidak mencapai suara 50+1 persen.
"Maka akan ada second round. Jadi akan otomatis terjadi head to head saya dan pertahana," kata Yusril.
Sebagai informasi saat deklarasi, Yusril menantang Ahok head to head dalam Pilkada DKI.
"Saya katakan ke teman-teman, kalau saya didukung maju, saya mau head to head (dengan Ahok) sehingga rakyat bisa fokus menentukan pilihan tanpa terpecah. Persis seperti pilpres yang lalu, antara Pak Jokowi versus Pak Prabowo," ujar Yusril, saat itu.
Ahok berharap bisa meladeni tantangan Yusril dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Yusril menantang Ahok bertarung satu lawan satu atau head to head.
"Saya kalau bisa ditakdirkan head to head dengan Yusril saya senang banget ya," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Ahok ingin membuktikan teori Yusril yang optimistis dapat memenangi Pilkada DKI 2017 jika maju satu lawan satu.
Sebab, Yusril mengklaim telah memiliki banyak pendukung. Bahkan pengacara senior itu menyebut dirinya didukung 6 partai politik.