Pemprov DKI Disabotase
Tim PLN dan Telkom Susuri Gorong-gorong Dekat Istana Selidiki Kabel
"Potong kabel itu PLN atau Telkom. Apakah kabel itu layak dipotong atau tidak. Sekaligus mengambil sampelnya,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasubdit III Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Adi Vivid memimpin penelusuran gorong-gorong tempat ditemukannya armour kabel.
Adi Vivid terlihat memberi arahan kepada empat aparat kepolisian, dua orang petugas dari PLN, dua orang petugas Telkom, dan dua orang petugas suku dinas tata air Jakarta Pusat.
"Potong kabel itu PLN atau Telkom. Apakah kabel itu layak dipotong atau tidak. Sekaligus mengambil sampelnya," ujar Adi di Jalan Medan Merdeka Selatan, depan Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5/2016).
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Mereka, para petugas yang hendak melakukan penelusuran gorong-gorong menggunakan peralatan lengkap.
Vest merah untuk aparat kepolisian, vest oranye untuk petugas lainnya.
Mereka juga mengenakan sarung tangan kuning dan senter untuk menerangi gelapnya gorong-gorong.
"Jalan berjejer, beriringan. Sapu gorong-gorong. Untuk benda-benda yang mengganjal itu urusan kepolisian. PLN dan Telkom mengidentifikasikan kabel PLN yang mana, kabel telkom yang mana, dan mana yang nanti bisa kita potong," kata Adi.
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Usai pengarahan, Adi Vivid pun langsung memimpin doa untuk penelusuran gorong-gorong tersebut.
"Kalau tidak ada pertanyaan kita langsung ke gorong-gorong," ucapnya.
Para petugas langsung menuju tempat masuknya gorong-gorong.
Satu per satu menuruni tangga demi mencari alat bukti adanya sabotase dugaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.