Jumat, 3 Oktober 2025

Pemprov DKI Disabotase

Kabel-kabel Sengaja Didiamkan karena Biaya Pengangkatan Lebih Tinggi

Kabel-kabel sengaja didiamkan karena biaya pengangkatan lebih tinggi

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas sedang mengumpulkan sampah kulit kabel yang ditemukan di gorong-gorong di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan beberapa waktu lalu dan di kumpulkan sebagai barang bukti di Dinas Tata Air DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (3/3/2016). Penemuan itu tengah diselidiki Polda Metro Jaya dan menduga adanya tindak pidana pencurian tembaga dalam kabel, pasalnya tembaga di dalam kabel tersebut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan penyelidikan sementara Polda Metro Jaya dan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, tumpukan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, merupakan kepunyaan PLN

Tumpukan kulit kabel itu tak diambil karena biaya pengangkatan lebih mahal daripada harga ekonomis dari kabel-kabel bekas yang sudah bertahun-tahun tersebut.

Sehingga para pemulung mengambil tumpukan kabel untuk mencari tembaga atau timah. Bungkusan kabel ditinggal di tempat. Tumpukan kabel menimbulkan genangan air.

"Nah memang menurut keterangan PLN. Kabel-kabel di bawah tanah ada yang kadang-kadang tak digunakan dan membuat jaringan baru, nah jaringan lama ini tak diangkat," tutur Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian, Jumat (4/3/2016). 

Kabel-kabel sengaja didiamkan karena biaya pengangkatan lebih tinggi daripada harga ekonomis dari kabel bekas yang sudah bertahun-tahun itu. Sehingga kabel bekas masih berada di sana.

Menurut dia, kabel masih memiliki nilai ekonomis karena di dalam ada unsur tembaga dan timah.

Ini menjadi sasaran kelompok tertentu yang mengincar untuk mendapatkan keuntungan. 

"Pada tahun 2015, tim memeriksa di Polsek Gambir ada empat orang ditangkap. Ada puluhan batang dan memang sudah dipotong satu meter. Tembaga satu kg nilainya Rp 40 ribu dan ini sebenarnya bagi orang tertentu merupakan peluang karena ada nilai ekonomis," kata dia.

Dia menjelaskan, pemulung masuk ke gorong-gorong untuk mengambil batangan.

Mereka mengupas kabel-kabel milik PLN. Lalu, bungkusan kabel ditinggal di tempat tersebut. 

Ini membuat bungkusan menumpuk dan menutup saluran air.

Tumpukan tak diambil petugas karena jarang dicek. Diketahui ada tumpukan kabel setelah muncul genangan air.

"Sementara dari hasil koordinasi dengan Telkom dan PLN, temuan di lokasi, temuan barang bukti, temuan kasus di Gambir, foto batangan lama yang diambil dan bentuk yang sama bentuk kabel PLN. Kami menduga kabel PLN yang tak terpakai dan dicuri kelompok tertentu, tembaga diambil bungkusan ditinggal," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved