Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemprov DKI Disabotase

Asal Usul Kulit Kabel di Saluran Air Dekat Istana Terkait Pencurian

Penemuan kulit kabel di saluran air Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, diduga kuat berkaitan dengan pencurian kabel.

Editor: Adi Suhendi
Valdy Arief/Tribunnews.com
Tito Karnavian 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penemuan kulit kabel di saluran air Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, diduga kuat berkaitan dengan pencurian kabel.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, mengatakan, pihaknya menemukan 2 indikasi kuat terkait kemungkinan itu.

Pertama berdasarkan keterangan PLN.

Kedua dari hasil penelusuran sederet kasus anak buahnya.

Tito mengatakan, pihak PLN memberi keterangan mereka kerap membuat jaringan kabel baru saat peremajaan.

Kemudian jaringan kabel lama didiamkan tetap tertanam di dalam tanah.

Padahal, ujar Tito, kabel-kabel milik PLN memiliki nilai ekonomis tinggi.

Didalam kabel itu terdapat batangan besar yang terbuat dari tembaga dan timah.

Satu kilogram tembaga bisa dihargai Rp 40.000.

Makanya amat mungkin jadi sasaran pencurian.

Apalagi, kata Tito, dari hasil penelusuran memang polisi pernah menangani kasus pencurian kabel PLN.

Tito mengatakan, kasus itu terjadi tahun 2015 dan ditangani Polsek Gambir.

Ketika itu ada 4 orang yang diringkus karena masuk ke gorong-gorong, lalu menguliti kabel-kabel milik PLN dan mengambili batangan yang terbuat dari timah dan tembaga itu.

Keempat orang itu pun lalu meninggalkan kulit-kulit kabel tersebut di dalam saluran air tersebut.

‎Sebab memang kulit kabelnya tak memiliki nilai ekonomis.

Ketika itu Polsek Gambir juga menyita batangan-batangan kabel tersebut.

"Nah, coba bayangkan kalau itu setiap hari dilakukan," kata Tito kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com di Polda Metro Jaya, Jumat (4/3/2016).

Lebih lanjut, Tito mengatakan, jaringan pencuri kabel ini diduga amat banyak.

Belum lagi hukuman terhadap pencuri kabel amat ringan.

Tito menjelaskan, 4 pencuri kabe‎l itu diringkus pada Januari 2015, lalu divonis pengadilan pada April 2015.

"Sekarang kita cari 4 orang itu di Lembaga Pemasyarakat sudah tak ada," kata Tito.

Makanya kini mungkin saja komplotan itu sudah beraksi lagi bersama dengan komplotan pencuri kabel lainnya.

Sebab memang diduga ada banyak komplotan serupa.

Bahkan empat orang yang diringkus Polsek Gambir tahun 2015 itu tak seluruh anggota komplotannya diringkus.

Masih ada beberapa anggotanya yang melarikan diri.

"Makanya kami akan mendalami lagi terkait ini." ucap Tito.

Selain itu Tito juga menyampaikan amat kecil kemungkinan kulit kabel menutupi saluran itu merupakan tindak sabotase.

Pihaknya lebih percaya itu imbas dari pencurian kabel.

Selain itu, pihaknya juga kini masih memeriksa PLN di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved