Pilkada DKI Jakarta 2017
"Napas" Ahok Pendek Jika Pilgub DKI Digelar Dua Putaran
Heri mengatakan incumbent pada prinsipnya menginginkan untuk melalui tahapan pemilihan pada tahap pertama.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Polkom Institute, Heri Budiyanto menjelaskan seluruh petahana akan merasakan kewaspadaan tinggi, jika harus bertarung dua putaran pilkada.
Begitu juga Heri menilai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok yang akan kembali maju untuk pilkada DKI Jakarta. Mengingat, suara pemilih harus mencapai 50 persen plus satu.
"Semua incumbent pasti was-was kalau sampai dua putaran. Makanya, "napas" Ahok pendek jika benar dua putaran," ujarnya saat diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (28/2/2016).
Heri mengatakan incumbent pada prinsipnya menginginkan untuk melalui tahapan pemilihan pada tahap pertama. Namun, hal tersebut akan sulit jika pasangan calon yang ada melebihi dari dua pasangan.
Meski Ahok dalam beberapa hasil survey masih mempunyai elektabilitas tinggi, Heri menilai akan berbeda pada saat kampanye sedang berlangsung. Apalagi saat kampanye menuju putaran kedua.
"Putaran kedua ini yang paling menarik bagi saya. Incumbent akan hilang fokus dan penantang mencoba menerobos kelengahan tersebut," jelas Heri.