Aborsi
Sekelumit Cerita Polwan Intai Klinik Aborsi Sempat Diusir Sang Dokter
Polisi melakukan penyelidikan kurang lebih 2 pekan sampai akhirnya 2 klinik aborsi di kawasan Raden Saleh, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat dibongkar
Rupanya klinik di Jalan Cisadane itu tak mau mengaborsi janin yang berusia 4 bulan.
Maka Eka disarankan datang ke Klinik di Jalan Cimandiri yang tak jauh dari Jalan Cisadane.
Baru keesokan harinya Eka datang ke klinik aborsi di Jalan Cimandiri.
Dia masuk ke klinik dan menghafal setiap pelat nomor motor dan mobil milik pasien.
Dia melaporkan itu ke polisi lain yang memantau diluar agar bisa lekas dilakukan pengejaran.
Setelah bertemu dokter di klinik di Jalan Cimandiri itu, rupanya dokter yang menemuinya sudah curiga.
Dia curiga lantaran Eka mendadak datang ke situ.
Dokternya, kata Eka, terheran-heran saat Eka langsung datang.
Sebab setiap pasien di klinik itu semestinya datang setelah bertemu calok klinik di sebuah gerai cepat saji.
Makanya, dokter itu mengusir Eka agar mencari klinik lain saja.
Bahkan Eka belum diperiksa saat diusir.
"Saya sempat paksa dia bahwa saya direkomendasikan klinik di Jalan Cisadane," kata Eka.
Tapi dokter itu tetap mengusirnya karena Eka tak sesuai prosedur.
Tapi Eka sudah menang.
Selama di ruang tunggu dia sudah berbicara dengan beberapa pasien aborsi.
Seluruh kendaraan pasien itu sudah dicatat dan dilaporkan Eka.
"Teman-teman saya diluar yang menangkapi pasien-pasien itu. Setelah itu barulah klinik digerebek dan digeledah," kata Eka. (Theo Yonathan Simon Laturiuw )