16 Radioterapi Segera Dipasang di RSUD Pasar Minggu
WHO mencatat Indonesia masih kekurangan radioterapi atau alat yang memanfaatkan sinar sebagai energi intensif pembunuh sel kanker.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia masih kekurangan radioterapi atau alat yang memanfaatkan sinar sebagai energi intensif pembunuh sel kanker.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera memasang 16 radioterapi di rumah sakit di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, Indonesia masih kekurangan radioterapi.
"Tahun ini, akan segera dipasang 16 radioterapi," ujar Basuki yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2016) malam.
WHO mencatat, seharusnya ada 800 unit radioterapi di seluruh Indonesia. Tapi, baru ada berkisar 40 unit radioterapi.
"Menurut data WHO (World Health Organization), seharusnya ada 800-an unit (radioterapi). Tapi di seluruh Indonesia cuma ada 40-an unit (radioterapi)," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Ahok menjelaskan, 16 radioterapi akan disediakan di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu.
"Kami akan bantu rumah sakit pusat yang membutuhkan alat itu, akan kami belikan," imbuh dia.
Saat ini, di Jakarta, kata Ahok, radioterapi baru tersedia di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Minimnya radioterapi membuat pasian harus mengantre. Terapi dengan menggunakan radioterapi ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Yang masalah itu ngantrenya lama. Kemudian teknologi radioterapi yang dibeli ini lebih cepat (membunuh sel kanker) nantinya," ungkapnya.