Ledakan Bom di Sarinah
Kisah Polisi Ditembak Teroris: Rasanya Seperti Kena Ulat Bulu, Panas
Langkah Aiptu Suhadi membubarkan kerumunan massa di sekitar Pos Polisi kawasan Sarinah, tiba-tiba terhenti setelah terdengar letusan senjata api.
TRIBUNNEWS.COM - Aiptu Suhadi, Anggota Subdit Gatur Ditlantas Polda Metro Jaya selamat usai tertembus peluru dari pistol teroris di MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1) lalu. Suhadi hanya mengalami luka tembak di punggung.
Langkah Aiptu Suhadi membubarkan kerumunan massa di sekitar Pos Polisi kawasan Sarinah, tiba-tiba terhenti setelah terdengar letusan senjata api. Dalam hitungan detik, Ia lalu melihat sahabatnya, Minto justru berupaya menghindari sesuatu dengan merundukkan badan.
"Saya melihat Pak Minto (polisi lalu lintas) di depan saya seperti menghindar," kata Suhadi di Jakarta, Rabu (20/1).
Suhadi menyebut, tidak jauh dari lokasi Minto berada, seorang pria bertopi yang menggendong tas ransel justru mengarahkan moncong senjata api ke arah Minto. Arah moncong pistol ini sekaligus mengarah ke Suhadi yang berdiri tidak jauh dari Minto.
"Saya lari sambil melihat ke belakang dan melihat pelaku," kata Suhadi.
Suhadi berhasil melarikan diri menuju jalan Sabang. Namun, sebutir peluru berhasil merobek punggung. Suhadi yang masih mengenakan helm pun merasakan sesuatu di punggungnya tersebut.
"Rasanya seperti terkena ulat bulu, panas," ucapnya.
"Saya kira saya polisi pertama yang pertama kali ditembak," tambahnya.
Mengetahui dirinya tertembus timah hitam, Suhadi mencegat seorang pria yang mengendarai sepeda motor. Ia meminta pengendara sepeda motor membawanya ke rumah sakit.
"Saya langsung nemplok saja. Saya bilang, 'Pak antar saya ke rumah sakit. Saya ditembak'," tuturnya.
Saat menuju rumah sakit, ada seseorang yang memberitahu darah mengalir dari punggung Suhadi. Tetap berpikir positif, Suhadi lalu memanjatkan doa agar peluru tidak menembus organ dalam di tubuh.
Suhadi kemudian ditolong petugas RSIA YPK Menteng. Keterbatasan alat media, membuat Suhadi diboyong ke rumah sakit lain.
"Saya alami luka tembak di punggung yang menyamping. Beruntung (peluru) sudah dicabut dan (lukanya) dijahit," ungkapnya.
Dua pelaku teroris yang menebar tembakan bernama Muhammad Ali dan Afif alias Sunakim. Keduanya tewas setelah polisi menembak mati usai baku tembak di depan Starbucks selama beberapa menit.