Selasa, 30 September 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Jargon 'Kami Tidak Takut' Ditujukan untuk Dua Sosok Ini

Hanya beberapa saat setelah ledakan bom terjadi di M.H Thamrin, warga Jakarta menunjukkan solidaritas dengan menyebarkan slogan "Kami Tidak Takut."

Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga melakukan aksi simpatik terkait terkait serangan bom Sarinah saat acara Car Feee Day di Kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu (17/1/2016). Pasca serangan teror bom pada Kamis (14/1/2016) lalu, warga melakukan aksi dukungan dengan berbagai cara seperti menaburkan bunga dan beberapa soanduk dukungan penumpasan teroris. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. 

Dengan polos, Jamal dan istrinya, Heni, mengaku sebenarnya takut dengan teror itu.

Namun apa daya, dagangan untuk penyambung hidup itu yang akhirnya membuat mereka bertahan dan tidak takut.

"Kami pas dengar suara yang kedua dan lihat orang-orang lari, awalnya sempat mau ikut lari juga. Cuma setelah ingat dagangan, kami enggak jadi ikutan lari," ujar Heni, yang mengaku sudah berjualan di kawasan Sabang sejak 1974.

Sejak terkenal omzet penjualannya meningkat.

Biasanya, pria asal Cirebon tersebut mengaku biasanya ozmet dagangannya antara Rp 300.000-Rp 400.000 per hari.

Namun, kini omzetnya melonjak sampai Rp 700.000.

Tidak hanya itu, Jamal kini sudah terkenal.

Betapa kagetnya dia ketika para pelanggannya mengajak foto bersama dan memberitahu bahwa dia muncul di televisi.

"Kaget saya tiba-tiba banyak yang beli minta foto bareng, terus katanya saya terkenal masuk TV. Awalnya saya enggak percaya dan takut dibohongin. Pas saya lihat sendiri di TV beneran ada, baru saya percaya," katanya sambil tertawa.

Aksi heroik driver Go-Jek

Satu lagi sosok yang jadi maskot jargon "Kami Tidak Takut" adalah Muhammad Yunus, si pengemudi Go-Jek.

Yunus mengatakan dia sama sekali tidak berpikir panjang ketika menolong Anggun Kartika yang berada dekat sekali dengan lokasi ledakan.

Yunus menuturkan, dia refleks berlari ke arah pospol tersebut.

Ia langsung menggenggam tangan Anggun dan membawanya ke Gedung Jaya.

"Pas lihat Anggun itu, kasihan. Celananya sudah robek sampai sepanggul, mana telapak kakinya ada paku juga, makanya dia jalan agak pincang," katanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved