Selasa, 30 September 2025

Tewas Usai Ngopi

BPOM Teliti Es Kopi yang Diminum Mirna hingga Membuatnya Tewas

"Kami berinisiatif terjun ke lapangan meminta sampel kopi, susu yang menjadi bahan baku minuman yang di minum Mirna," tutur Roy.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Penyidik Direktorat Reserse Umum Polda Metro Jaya melakukan pra rekontruksi kasus Mirna Salihin di Cafe O Kawasan Grand Inonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016). Saat proses pra-rekonstruksi, digambarkan korban Wayan Mirna Salihin (27) diantar dengan menggunakan kursi roda ke klinik seusai mulutnya mengeluarkan busa di Kafe O, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Busa di mulut Mirna keluar seusai ia meminum es kopi Vietnam. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan POM menerjunkan tim peneliti untuk membantu mengungkap penyebab tewasnya Wayan Mirna Salihin (27).

Kepala Badan POM, Roy Sparringa, mengatakan tujuan penelitian dilakukan untuk mengungkap apakah bahan dasar di kopi itu masuk dalam daftar barang yang diawasi atau tidak.

"Kami berinisiatif terjun ke lapangan meminta sampel kopi, susu yang menjadi bahan baku minuman yang di minum Mirna," tutur Roy saat dihubungi, Selasa (12/1/2016).

Dia menjelaskan, tim peneliti Badan POM mengambil inisiatif bahan baku untuk mengetahui apakah bahan baku kopi di Restaurant Olivier itu aman dan mempunyai izin edar.

Restoran Olivier di Mall Grand Indonesia merupakan tempat Mirna meminum kopi menyebabkan dia langsung tewas.

Dalam hal ini, kata dia, peneliti BPOM tak mengambil sampel kopi yang di minum Mirna. Sebab, itu telah ada di polisi. Pihaknya juga tidak menganggu proses penyidikan di kepolisian.

"Sementara ini, kami menemukan kopi mereka tak ada merk dan bukan kopi Vietnam. Hanya penyajian ala Vietnam. Semua diproses sendiri bahan baku digiling sendiri," kata dia.

Sekarang, dia menambahkan, bahan baku itu sedang diuji di laboratorium. Untuk hasil, pihaknya belum dapat menyampaikan kepada publik apakah memenuhi standar keamanan atau masuk dalam daftar barang yang selama ini diawasi BPOM atau tidak.

Sedangkan, pengungkapan kasus Mirna, menurut dia, itu menjadi ranah aparat kepolisian. Begitu juga dengan peredaran zat sianida yang menjadi wewenang Kementerian Perindustrian.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan