Djarot: Buruh Diharapkan Tidak Rusuh
Djarot Saiful Hidayat berharap aksi buruh tertib dan tidak sampai melakukan perusakan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rabu (25/11/2015) menjadi hari kedua para buruh melakukan aksi mogok nasional.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap aksi buruh tertib dan tidak sampai melakukan perusakan.
"Saya cuma minta, di Jakarta ada 5 tertib, salah satunya tertib demo. Ya mereka harus tertib disini, jangan merusak dan menghalangi orang jalan sehingga bikin macet," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).
Rencananya, pada Selasa (24/11/2015) hingga Jumat (27/11/2015) ribuan buruh akan melakukan aksi mogok nasional.
Mereka menolak penerapan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang sistem pengupahan.
Mereka menuntut penghapusan PP dan mengembalikan sistem pengupahan sesuai UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Ketua Umum Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP), Jumisih mengatakan, sejak kemarin para buruh di kawasan KBN mogok bekerja.
Bersama organisasi lain, FBLP satu kata menolak penerapan PP nomor 78 tahun 2015 tentang sistem pengupahan yang mencantumkan komponen KHL per-5 tahun dalam penghitungan.
"Sejak kemarin kawan-kawan sudah melakukan mogok. Dari kami ada sekitar 2000 buruh yang terlibat," ujar Jumisih.
Sementara itu, Ketua Umum Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI) Ilhamsyah mengatakan, aksi mogok membuat seluruh aktifitas produksi di kawasan KBN Marunda dan Cakung lumpuh.
Selain itu, para supir trailer yang biasa melayani transportasi kontainer keluar masuk pelabuhan Tanjung Priok pun turut mogok.
"Kalau di kawasan industri Pulogadung dan Ancol sebagain pun sudah lumpuh. Kita rencanakan aksi akan terus berlanjut hingga Jumat (27/11)," katanya.