Rabu, 1 Oktober 2025

Hari Santri

Hastag '#harisantri' Trending Topic Twitter

Hastag #harisantri menjadi trending topic bertepatan dengan penetapan Hari Santri oleh Presiden Jokowi pada tanggal 22 Oktober 2015, hari ini.

Penulis: Robertus Rimawan
TWITTER/@CAK_IBIL
Ikamaru Jakarta ikut mengudara #harisantri, tulis akun @Cak_Ibil di Twitter bersama postingan foto selamat Hari Santri, Kamis (22/10/2015). 

TRIBUNNEWS.COM -  Hastag #harisantri menjadi trending topic bertepatan dengan penetapan Hari Santri oleh Presiden Jokowi pada tanggal 22 Oktober 2015, hari ini, Kamis.

Melalui hastag tersebut di Twitter beredar banyak pendapat terkait penetapan Hari Santri.

Akun Twitter Muhimmatul Dinata ‏@Muhimmah_MD misalnya ia mengutip kata-kata Gus Mus.

"Santri bukan hanya yang mondok saja, tapi siapapun yang berakhlaq seperti santri, dialah SANTRI (GusMus)
#harisantri #harisantri22oktober," tulis dia.

Akun Twitter zuhairi misrawi ‏@zuhairimisrawi menulis:

"4. Kami para santri diajarkan sejak masih usia dini, bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari iman #harisantri.

5. Kami para santri diajarkan nilai-nilai luhur akhlaqul karimah, karena akhlak adalah modal sosial hidup bersama #harisantri."

Sementara akun dengan nama Tukang Sayur ‏@ngeTweetAja berharap Hari Santri jadi tanggal merah.

"Kirain tgl 22 Oktober #HariSantri di bikin jd hari libur eh ttp masuk seperti biasa rupanya — kalo libur kan lumayan," tulisnya.

Diberitakan sebelumnya Pemerintah segera mendeklarasikan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Deklarasi bertempat di Majid Istiqlal.

Meski sudah ditandatangani oleh Presiden, namun ternyata penetapan Hari Santri ternyata bukan menjadi hari libur nasional.

"Hari Santri Nasional ini nantinya bukan sebagai hari libur (tanggal merah)," kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, Selasa (20/10/2015).

Dijelaskan Amin, ‎saat ini SK Hari Santri belum sampai ke Kemenag, namun dia meyakini bahwa mengenai administrasinya semua akan rampung sebelum deklarasi diselenggarakan.

Ditambahkan Amin, dalam acara deklarasi tersebut juga rencananya dihadiri oleh sejumlah elite komisi VIII DPR dan duta besar negara sahabat.

Selain itu, juga diisi dengan sejumlah kegiatan, seperti dzikir bersama jamaah dan masyarakat. Amin pun menpersilahkan masyarakat umum yang ingin menghadiri acara.

"Karena ini perisitwa historik dan sangat bersejarah bagi Indonesia bahkan dunia," tegas Amin.

Muhammadiyah menolak

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir tak setuju dengan keputusan Presiden Joko Widodo yang menetapkan Hari Santri.

Menurut dia, tidak perlu ada eksklusivitas antara santri dan non-santri.

"Selama ini, santri dan non-santri itu sudah melebur. Muhammadiyah berkeberatan dengan Hari Santri itu tadi," kata Haedar seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (19/10/2015).

Penetapan Hari Santri, kata dia, merupakan bagian dari janji kampanye politik Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.

Sebagai sebuah proses politik, Presiden merasa memiliki tanggung jawab untuk merealisasikan setiap janjinya.

Ia menambahkan, penetapan tersebut dikhawatirkan justru akan membuat sekat-sekat primordialisme baru di tengah masyarakat.

Menurut dia, jauh lebih bijak apabila Presiden mengedepankan kemajuan sektor pendidikan Islam.

Sebab, santri merupakan representasi dari pesantren atau pendidikan Islam.

"Kalau mau memenuhi janji sebetulnya bisa dikonversi dengan hal lain, misalnya memajukan pesantren. Banyak kan pesantren-pesantren besar yang dikelola Muhammadiyah, NU, atau ormas Islam lainnya," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved