Kapolsek Johar Baru: Warga Johar Baru Kerasukan Setan
Upaya mengantisipasi tawuran antar warga telah dilakukan mulai dari preemptif, preventif, dan represif
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai upaya telah dilakukan aparat Polsek Johar Baru dan Polres Jakarta Pusat untuk mencegah tawuran antar warga. Namun, tawuran tetap saja terjadi di wilayah Johar Baru.
Kapolsek Johar Baru, Kompol Wiyono, menduga warga kerasukan setan sehingga mudah tersulut emosi. Setiap permasalahan diselesaikan secara kekerasan. Tawuran terjadi tanpa mengenal waktu.
"Tanya sama warga kenapa masih mau berantam. Kerasukan setan atau bagaimana gitu. Bakarin menyan saja setannya keluar, karena setan masih ada di otak dia," tutur Kompol Wiyono kepada wartawan, Sabtu (26/9/2015).
Upaya mengantisipasi tawuran antar warga telah dilakukan mulai dari preemptif, preventif, dan represif. Dia menjelaskan, preempatif dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan pemberitahuan ajakan damai
Kemudian, upaya preventif dilakukan dengan cara pendirian pos pengamanan (pos pam) dan melakukan patroli. Sementara, upaya represif berupa penangkapan pelaku dan penegakan hukum telah dijalankan.
"Saya sudah mengumpulkan warga dan melakukan patroli. Ada yang sudah ditangkap dan ditahan. Semua upaya sudah dilakukan Polres Jakarta Pusat dan Polsek Johar Baru. Warga pasti sentuhan," kata dia.
Dia menambahkan di wilayah Johar Baru telah didirikan lima pos pam. Masing-masing pos pam ditempatkan sekitar 15 anggota. Sebanyak 20 anggota Brimob Polda Metro Jaya membantu pengamanan.