Cegah Kecelakaan di Perlintasan Kereta, Pemkot Bogor Segera Bangun Fly Over
tahun depan pelaksanaan pembangunan baru dilakukan
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, segera membangun fly over di perlintasan kereta Jalan RE Martadinata, Kecamatan Bogor Tengah, untuk mengurai kemacetan serta menjaga keselamatan pengguna kendaraan yang melintas.
"Jadi ini situasinya sudah darurat karena frekuensi kereta per tiga menit, dan pada jam-jam sibuk kemacetan panjang sekali bisa sampai satu jam setengah, jadi merugikan warga," kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Selasa(4/8/2015).
Bima mengatakan rencana pembangunan fly over itu tahun ini DED sudah dibuat dan tahun depan pelaksanaan pembangunan baru dilakukan.
"Ada hal-hal yang dilakukan secara mendesa, banyak warga yang dirugikan dengan kemacetan di perlintasan ini," katanya.
Ia mengatakan, langkah utama yang dilakukan untuk mengurai kemacetan di pintu perlintas RE Martadinata, sebelum dibangun fly over adalah melakukan pelebaran jalan, memangkas dua pohon yang ada di sekitar area perlintasan.
"Ini sudah direkomendasikan oleh Bima Marga dan DKP, ada dua pohon dipotong agar pelebaran jalan bisa dilakukan," kata Bima.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan memasang pembatas jalan (water barrier) agar pengendara sepeda motor tidak pindah jalur saat melintasi perlintasan sehingga tertata dengan rapi.
"Pembangunan disegerakan di APBD perubahan, jalan akan dilebarkan oleh Bina Marga. Dan kita akan bicara dengan PT KAI terutama pada saat jam sibuk durasi kereta bisa diatur," katanya.
Menurut Bima, prioritas membangun fly over di Jalan RE Marthadinata karena merupakan titik kemacetan paling parah dan berbahaya bagi keselamatan warga yang melintas. Termasuk juga di perlintasan Kebon Pedes.
"Segera setelah fly over RE Marthadinata selesai, kita akan lanjutkan fly over untuk Kebon Pedes," katanya.
Bima menambahkan, dana untuk pembangunan fisik fly over perlintasan kereta sudah diajukan ke pemerintah pusat. Setelah menunggu DED selesai pembangunan dapat dilaksanakan tahun depan.
"Estimasi anggaran untuk DED di atas Rp50 miliar," katanya.