Orangtua Bocah yang Diculik Diteror Lewat SMS
Orang tua Shintya Ermawan (6), bocah 6 tahun yang Selasa (21/7/2015) baru kembali dari tangan penculik, belum bisa hidup tenang.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Orangtua Shintya Ermawan (6), bocah 6 tahun yang Selasa (21/7/2015) baru kembali dari tangan penculik, belum bisa hidup tenang.
Pasalnya, sejumlah teror lewat pesan singkat telepon gengam, diterima keluarga Shintya.
Ridwan (30), ayah Cintya mengatakan, hingga saat ini berbagai jenis sms terus masuk ke handphone miliknya. Pesan singkat itu tak henti-hentinya masuk dalam setiap jamnya, isinya pun beragam, mulai dari hinaan hingga imbalan.
"Semenjak saya memajang nomor handphone di brosur, banyak sekali yang sms saya," kata Ridwan kepada wartawan di kediamanya, Rabu (22/7/2015).
Dirinya mengatakan, semenjak anaknya kembali, berbagai macam sms cacian diterimanya.
"Itu masih untuk anak kamu bisah selamat ke tempat tujuan, kalau endak, udah saya jual sampai luar negeri, makanya punya anak dijaga betul-betul jangan kamu macam anjing, semua tidak menjaga anak-anak" bunyi sms yang dikirim dari nomor 085750196XXX.
Terkait hal itu, Ridwan mengaku sudah melaporkan hal tersebut ke polsek Kramatjati. Karena menurutnya, sms yang diterimanya sudah sangat mengganggunya.
"Mudah-mudahan juga dengan laporan itu siapa tahu nomor tersebut merupakan nomor telepon pelaku penculikan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, anak pertama pasangan Ridwan dan Siti Ernawati dilaporkan hilang diculik sejak Sabtu (18/7) lalu. Namun, pada Selasa (21/7), dengan diantar seorang sopir taksi, bocah ini kembali ke rumahnya di Jalan Batu Jamrud RT 005/02 Kramatjati, Jakarta Timur.