Selasa, 30 September 2025

Orangtua Bocah Korban Penculikan di PGC Sering Dapat SMS teror

Pesan teror itu muncul lantaran saat SE masih hilang, Rd menyebar pamflet informasi anak hilang yang mencantumkan nomornya di selebaran tersebut.

Editor: Rendy Sadikin
Repro PGC
Cintya Hermawan tampak berjalan dengan seorang pria yang diduga penculiknya di area PGC. Foto ini diambil dari kamera CCTV milik pusat perbelanjaan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Rd (30), orangtua dari bocah yang sempat hilang diculik dari Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramatjati, Jakarta Timur, belakangan resah dengan munculnya ancaman teror.

Teror itu datang dari pesan singkat (SMS) dan ada pula yang melalui panggilan telepon.

Pesan teror itu muncul lantaran saat SE masih hilang, Rd menyebar pamflet informasi anak hilang yang mencantumkan nomornya di selebaran tersebut.

Ada yang disebar ke angkot, ada pulang yang di PGC. Alhasil, ada pihak yang menyalahgunakan nomor Rd untuk kepentingan tidak baik.

"Nomor saya jadi sering di-SMS atau telepon. Banyak yang ngucapin prihatin, tapi ada juga yang kirim ancaman, minta tebusan, sampai neror, dan mengaku sebagai penculiknya," kata Rd kepada wartawan, di kediamannya di kawasan Batu Ampar, Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (22/7/2015).

Kejadian ini, menurut dia, mulai berlangsung sejak Senin (20/7/2015).

Contohnya, salah satu SMS bernada ancaman yang masuk pada Selasa (21/7/2015) pukul 16.25.

SMS itu berbunyi, "masih untung anak kamu bisa selamat ke tempat tujuan. Kalau tidak, sudah saya jual sampai ke luar negeri. Makanya punya anak dijaga betul-betul. Jangan kamu macam a****g semua tidak menjaga anak-anak."

Ada pula SMS yang mengatakan bahwa pelaku ada di daerah Bangka dan Lampung bersama anaknya.

Ada pula yang mengatakan anaknya sudah dijual ke luar negeri. Ada juga yang mengaku penculik dan minta tebusan Rp 1 miliar.

"Anak bapak sudah saya pulangin, tapi nanti saya culik lagi, sebagai balas budi karena telah mengembalikan anak, boleh kirimkan pulsa atau uang alakadarnya," ujar Rd.

Seperti diberitakan, SE hilang diculik saat bermain di sebuah tempat bermain anak di PGC, Kramatjati, Jakarta Timur.

Rekaman closed circuit television (CCTV) mengungkap bahwa gadis yang "lepas" bermain dari orangtuanya itu telah dibawa oleh seorang pria tak dikenal.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30, saat Ridwan tengah menjaga toko bersama istrinya, SE.

Kini, Shintya sudah berada di rumah. Polisi tengah mencari pelaku penculikan korban.

KOMPAS.com/Robertus Belarminus

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved