Ahok Gubernur DKI
Ahok Harus Buktikan Programnya Hingga 2016 untuk Pilgub 2017
Bupati, Wali Kota, dan Gubernur di Indonesia banyak yang berprestasi memimpin wilayahnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati, Wali Kota, dan Gubernur di Indonesia banyak yang berprestasi memimpin wilayahnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin bila kepala daerah yang berprestasi tersebut maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta agar masyarakat Jakarta bisa memiliki banyak pilihan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dianggap Gubernur Ahok memiliki kompetensi untuk bersaing menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ahok ingin menghilangkan stigma tentang Kepala Daerah di luar DKI dianggap tidak bisa memimpin ibu kota. Hal tersebut sudah dikikis saat Jokowi dan Ahok berduet memimpin Jakarta.
"Orang Jakarta sudah bisa menerima. Kalau kamu punya rekam jejak yang baik, ada kemungkinan kamu bisa jadi gubernur DKI," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (8/5/2015).
Ahok tidak masalah bila harus bersaing dengan kepala daerah yang memiliki rekam jejak baik seperti Ridwan Kamil dan Risma. Justru, bila ada yang dianggap lebih baik darinya dalam memimpin DKI maka dirinya tidak perlu lagi menjadi gubernur.
"Kalau ada gubernur yang lebih baik dan lebih jujur dari saya ya jangan pilih saya," katanya.
Dikatakannya semakin banyak orang hebat ikut dalam Pilgub DKI 2017 mendatang, maka masyarakat DKI akan semakin memiliki banyak pilihan. Sehingga yang diuntungkan orang DKI yang bisa memiliki pemimpin terbaik dari yang terbaik.
Ahok tidak menampik bila penerapan e budgeting saat ini pun menggunakan orang-orang yang dipakai Wali Kota Surabaya untuk membuat sistem yang sama.
Begitu juga Ridwan Kamil, Ahok mengaku pernah bertemu beberapa kali dan memberikan masukan bila ingin Kota kelihatan maka harus dibereskan taman-taman. Termasuk Ahok pun belajar dari Ridwan Kamil membuat Smart City untuk Jakarta.
"Nah kita juga belajar dari dia soal taman. Sebetulnya itu Pak Jokowi lah yang bikin-bikin taman, Pak Ridwan Kamil ketemu saya juga bilang begitu. Saya bilang ya itu kita belajar dari masing-masing. Misal dia pengen bikin room smart city walaupun punya dia belum lengkap, kesannya bisa jadi tempat tour begitu kan," ujarnya.
Ahok mendorong kepala daerah yang berprestasi ikut dalam Pilkada DKI.
"Bisa saja nanti Bupati Bantaeng dan Bupati Banyuwangi ikut. Saya yakin wali kota dari kota-kota lain yang bagus bisa ikut. Nah ini akan bagus. Mungkin nanti Gubernur Sulsel bisa ikut atau juga Gubernur Jateng Pak Ganjar juga bisa. Sehingga yang diuntungkan siapa orang Jakarta pilihannya banyak nih bukan cuma Ahok saja, nah ini menarik nih. Saya sih senang," ujarnya.
Ahok pun tidak bisa menganggap remeh Ridwan Kamil bila memiliki kesempatan memimpin Jakarta. Tentu harus dilihat kerja pria yang akrab disapa Emil tersebut dalam mengatasi berbagai permasalahan di Kota Bandung.
"Kita tidak bisa (menganggap remeh). Makanya lihat saja hasil di Bandungnya seperti apa," ucapnya.
Ahok pun mengingatkan bila saat ini metode-metode pencitraan untuk mendongkrak pencitraan sudah tidak mempan untuk memikat masyarakat. Dengan mudah masyarakat bisa tahu apa yang dikerjakan seseorang hanya dengan melihat internet.
"Ini kan sudah zaman teknologi ya kita tidak cuma bisa pencitraan. Kamu bisa tuh ngetwit abis lakukan sesuatu. Nanti orang bisa cek berita beneran apa bohong abis kita. Kita tidak bisa bohong jaman ini justru omongan kita semua dicatet tuh," ungkapnya.
Ahok berniat kembali maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Ia yakin berbagai kata-kata kasarnya akan dicatat masyarakat dan bisa dijadikan alat untuk menjatuhkan dirinya saat kampanye nanti.
"Kalau saya mau maju lagi dicatet tuh bahasa saya yang kasar," ucapnya.
Belum lagi wacana membuat apartemen prostitusi tentu pada saat kampanye nanti akan diungkit kembali.
Ahok belum yakin bisa kembali terpilih menjadi gubernur DKI. Tetapi masih ada waktu untuknya membuktikan program-programnya selesai hingga 2017.
Bagaimana programnya hingga 2016 bisa mengintegrasikan seluruh bus, jalan-jalan di DKI bagus, taman-taman di DKI bagus, sera pembuatan waduk. Semua itu Ahok yakin akan jadi penilaian dari warga DKI.
"Saya tidak tahu (terpilih lagi atau tidak), tergantung orang Jakarta," ucapnya.