Hari Buruh
Komite Aksi Perempuan: Stop Hukuman Mati
Peringatan hari buruh ternyata juga diwarnai dengan para demonstran yang menyuarakan 'Stop Hukuman Mati'.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Peringatan hari buruh ternyata juga diwarnai dengan para demonstran yang menyuarakan 'Stop Hukuman Mati'.
"Jokowi-JK janganlah diam. Presiden Filipina dalam kasus Mary Jane, langsung bertindak cepat. Apakah Jokowi melakukan hal itu," ujar orator perwakilan dari Komite Aksi Perempuan (KAP), Jumat (1/5/2015).
Mereka juga menyuarakan persoalan pekerja rumah tangga yang berhak menuntut hak-haknya sebagai pekerja dan situasi kerja layak.
"Stop hukuman mati! Jokowi-JK jangan diam," kata wanita berusia (32) bernama Ratna.
Komite Aksi Perempuan merupakan penggabungan beberapa kelompok, satu di antaranya adalah Migrant Care.
Sementara itu buruh dari Gerakan Serikat Pekerja Manufaktur Indonesia (GSPMI) berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, Jumat (15/2015).
Mereka menuntut agar pemerintahan Jokowi menghapuskan biaya perkara di PHI, menghapuskan sistem outsourcing, menghapuskan sistem kerja kontrak.
Meski begitu saat istirahat, para buruh melakukan goyang dumang yang diikuti ratusan buruh.
"Asyik biar ngga pegel," kata salah satu buruh, Suyotno (41).