Patung Gus Dur
Bisikan Gus Dur Bikin Ahok Berani Calonkan Diri Jadi Gubernur
Bahkan supaya Ahok menjadi Gubernur Bangka Belitung, Gus Dur pun rela menggunakan pesawat komersil untuk mengkampanyekan Ahok.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bercerita bagaimana KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendukung dirinya saat akan maju menjadi Calon Gubernur Bangka Belitung ketika memberikan sambutan dalam peresmian Patung Gus Dur Saat Kecil di Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur ini kenapa dirinya bisa berani mancalonkan diri sebagai seorang gubernur saat itu, padahal keluarga pernah mencibirnya.
"Orang banyak yang mengatai saya waktu mencalonkan diri menjadi gubernur. Tidak tau malu, sepupu saya juga bilang begitu, sama mama-mamanya tante saya. Itu si Kokoh Ahok nggak tahu diri, mau jadi gubernur malu-maluin," kenang Ahok.
Namun percaya dirinya muncul untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur Bangka Belitung setelah Gus Dur membisikkan kepada dirinya, bila suami Veronica Tan ini bisa menjadi gubernur.
"Tapi dia (saudara-saudara saya) tidak tahu Gus Dur sudah bisik-bisik sama saya kamu bisa jadi gubernur katanya. Nah ini, jadi ini beda Gus Dur yang dukung," ungkapnya.
Bahkan supaya Ahok menjadi Gubernur Bangka Belitung, Gus Dur pun rela menggunakan pesawat komersil untuk mengkampanyekan Ahok.
Pria yang pernah duduk di Komisi II DPR RI ini pun mengatakan bila Gus Dur tidak pernah mengeluh meskipun hanya menggunakan pesawat komersil untuk datang ke Belitung.
"Waktu kampanye, Gus tidak ada pesawat carter ya Gus naik pesawat komersil? Tidak apa-apa (kata Gus Dur). Terus jam 06.00 terbang ya Gus, nggak apa-apa (kata Gus Dur). Jam 04.00 pagi sudah ditelepon sudah di bandara katanya, saya masih di rumah. Gus maaf Gus, solat subuh di sini saja? Nggak apa-apa (kata Gus Dur)," ungkap Ahok.
Sampai saat akan terbang dari Belitung ke Bangka, Gus Dur pun harus terbang terlebih dahulu ke Jakarta untuk cek kesehatan. Saat itu Ahok sempat mempertanyakan kesehatannya, tetapi Gus Dur selalu bilang tidak apa-apa.
"Nggak apa-apa, nggak apa-apa taunya cuci darah, cuci darah, ginjal di RSCM, terus saya datang, Gus berangkat lagi nggak, ngak apa-apa. Semua nggak apa-apa," ucap Ahok.
Hal tersebut lah yang membuat Ahok menjadi lebih berani masuk dalam dunia politik.
"Ini Gus Dur, dia bisa buat kita jadi berani karena dia kasih semangatnya luar biasa. Nah ini kita yang sangat kehilangan sekali," ucapnya.