Ahok Gubernur DKI
Ahok Jelaskan Konsep Lokalisasi dengan Kotoran Manusia Ditempatkan di Toilet Bagus
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membahas praktik prostitusi yang dilakukan di kamar kost-kostan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membahas praktik prostitusi yang dilakukan di kamar kost-kostan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) yang dihadiri jajarannya di Balai Kota, Senin (20/4/2015).
"Tadi saya minta wali kota, masa sih tidak tahu kost-kostan mana yang dijadikan tempat prostitusi. Iya kan? Ya harus bisa dilihat dong," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota.
Dikatakan dia ia tidak mau penutupan tempat prostitusi justru menimbulkan masalah baru sehingga praktek prostitusi lebih sulit diawasi.
"Jangan sampai lokalisasi ditutup terus larinya ke kost-kostan," katanya.
Ahok pun tidak mau lagi mewacanakan lokalisasi prostitusi sebagai solusi menjamurnya bisnis birahi di kamar kost-kostan.
Meskipun mantan Bupati Belitung Timur ini mengibaratkan prostitusi seperti kotoran manusia.
"Kasarnya nih, selama masih ada orang buang air besar, pasti ada kotoran manusia. Nah kamu mau tidak nih kotorannya di mana-mana, di lantai, di mana-mana? Tidak mau toh? kalau kotorannya ditaro di toilet yang bersih namanya kotoran," katanya.
Ia mengaku tidak berani mewacanakan dibuatkannya lokalisasi untuk PSK karena harus memiliki izin dari DPRD.
"Menurut saya korupsi sama main pelacur sama dosanya, jadi tidak ada orang yang bersih di dunia ini. Jadi maksud saya sudah lah kalau tokai (kotoran manusia) mau ditempatin di toilet yang bersih yang wangi, kan toiletnya dibungkus yang keren dan bisa diawasi. Itu konsep lokalisasi sebetulnya," ujarnya.